Cangkolang sebagai Titik Awal Sopan Santun

Adanya kesadaran pada hal-hal yang termasuk cangkolang dengan kapasitas guru yang bermoral luhur, moralitas peserta didik akan dididik melalui prilaku, bukan sekadar dari pelajaran yang biasanya disampaikan melalui pelajaran agama, sementa ia cenderung menjadi materi pelengkap yang kurang diperhitungkan arti pentingnya.

Hal ini juga perlu didukung oleh segenap aktivitas pendidikan yang menjunjung tinggi moralitas dan bersikap tegas (bukan keras) atas segala prilaku tak bermoral. Korupsi dalam pengertiannya yang luas harus dibersihkan dari lembaga pendidikan, tanpa toleransi apapun. Karena upaya pendidikan moral tidak hanya bertumpu pada guru, tapi juga perlu dukungan segenap sistem sehingga bisa menjadikan sekolah sebagai tempat “bebas immoralitas”.

Upaya ini juga perlu didukung oleh upaya penyadaran pada nilai-nilai penerapan segenap disiplin. Seorang guru harus terampil memberikan nuansa moralitas pada setiap materi yang diajarkan. Ini diharapkan akan membelokkan peserta didik dari orientasi “ilmu untuk ilmu” (science for science) ke “ilmu untuk kemajuan manusia” (science for the human progress).14 Apapun yang harus dilakukan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari bangku sekolah adalah untuk kemanfaatan dan peningkatan kualitas hidup umat manusia.

Karena arus besar pandangan tentang orientasi pengembangan ilmu hanyalah sekedar demi ilmu yang sering dianggap netral, sementara penggunaannya tergantung kepada masing-masing individu. Berbagai teori yang ditemukan diposisikan sebagai teori yang bebas nilai atau sekedar untuk mengangkat prestise dan keuntungan material.

Yang barangkali juga penting dilihat adalah pemberian kesadaran atas prilaku cangkolang yang tidak terlalu menekankan pada aspek magis. Karena hal itu cenderung tidak diterima oleh nalar masa kini. Bukan menolaknya, tapi lebih memberikan eksplorasi rasional atas efek-efek cangkolang dan prilaku bermoral secara umum dalam kehidupan sosial.

Hal ini searah dengan momen maraknya spiritualitas dalam berbagai aspek kehidupan yang dekat dengan moralitas, termasuk dalam berbagai disiplin ilmu. Disiplin fisika yang merasa gerah dengan dampak negatif teknologi terhadap kehidupan umat manusia memunculkan banyak gagasan untuk menghubungkannya dengan agama, moralitas dan spiritual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.