juga berkesan: Ratu Ibu, Tangis Panjang Seorang Ibu Sampai Wafat
Selain senang karena suaminya pulang, Rato Èbhu juga bercerita dirinya bertapa dan berdoa agar tujuh keturunanya menjadi pemimpin Madura. Namun, bukannya rasa senang atau pun pujian yang diucapkan oleh Raja Cakraningrat, tetapi justru kemarahan dan kekecewaan. Raja Cakraningrat kesal karena istrinya hanya berdoa agar tujuh turunannya yang menjadi raja. Sebab, Raja Cakraningrat ingin semua keturunannya menjadi pemimpin Madura.
Mendengar hal tersebut Rato Èbhu pun sedih dan merasa bersalah. Saat suaminya kembali ke Mataram untuk bertugas, Rato Èbhu kembali ke pertapannya di Desa Baduran. Saat bertapa Rato Èbhu terus menangis tanpa henti, hingga konon air matanya membanjiri tempat pertapannya. Hal tersebut terus berlangsung hingga beliau wafat.
Di Desa Baduran tidak hanya terdapat makam Rato Èbhu. Di sana juga terdapat makam Raja Madura dari abad ke-16 hingga ke abad ke-19. Konon makam raja tersebut adalah tujuh turunan dari sang Rato Èbhu. Selain nilai sejarah yang tinggi, keunikan seni arsitektur pada makam dan beberapa pahatan batu di sekitar makam menjadikan suasana makam ini begitu sakral dan mistis. Tidak sedikit pula traveler datang ke tempat ini untuk berwisata ziarah.
[junkie-alert style=”yellow”] Dengan berkunjung ke Makam Rato Èbhu, bagi para wanita akan mendapatkan pelajaran tentang pengorbanan dan rasa iklhas sebagai seorang istri. Serta bagi para pria, akan lebih belajar dan lebih menghargai tentang perasaan dan hati seorang wanita. [/junkie-alert] | dari beberapa sumber