Kisah Cina Muslim di wilayah pesisir utara Sumenep, tepatnya di Pasongsongan, terdapat sebuah perkampungan yang didiami orang Cina Muslim. Mereka mengklaim sebagai warga keturunan Cina yang masih termasuk santri Sunan Ampel. Konon mereka mendiami Madura sejak zaman maraknya penyebaran dakwah di Jawa melalui tangan-tangan para sunan
Month: September 2014
Sapudi Kepulauan Islam Pertama di Sumenep
Seorang penyeru dakwah bernama Sayyid Ali Murtadha yang menuju arah Timur dan mendarat di sebuah pulau yang dikenal sekarang dengan Sepudi. Di sanalah dia menyiarkan agama baru, Islam pertama di kepulauan Sepudi.
Islamisasi Bangsawan Madura
Bagian terpenting dari proses Islamisasi ini melalui islamnya kalangan bangsawan di kala itu. Sehingga, sekitar abad ke 16 dan seterusnya, semua kerajaan dan begitu juga masyarakatnya sudah Islam, utamanya setelah penguasaan Mataram atas kerajaan-kerajaan Madura antara abad ke 16-17.
Agama Primitif Orang Madura
Agama primitif orang Madura bisa dipastikan tidak jauh berbeda dengan masyarakat Jawa pra Islam, yaitu Hindu-Budha. Adapun agama selain itu adalah agama baru yang datang kemudian, termasuk Islam dan Kristen. Selanjutnya akan dijabarkan proses Islamisasi Madura.
Tradisi Ritual Tolak Balak Warga Arosbaya Bangkalan
Tradisi ritual tolak bagi masyarakat Arosbaya Bangkalan, merupakan tradisi turun temurun sejak nenek moyang mereka. Tardisi ritual itu yang awalnya dilakukan selama 40 hari, kini hanya dilakukan selama 9 malam, dengan melakukan pembacaan sholat dan burdah
Negara Madura, dari Federal ke NKRI
Untuk mempermudah pembentukan Negara Madura, Belanda melakukan suatu blokade ekonomi dan agresi militer. Belanda mengerahkan kekuatan yang terdiri dari pasukan KL, KIEL dan Veligheids Brigade. Selain itu Belanda menyiapkan suatu Batalyon khusus, yaitu “Pasukan Cakra”
Warisan Sastra Lisan Madura, Menyuarakan Irama Jaman
Menghidupkan warisan tradisi lisan Madura harus ada upaya memberi nafas baru agar penampilannya terasa segar, sehingga penampilannya tidak sekadar menjadi kenangan dan nostalgia. Lebih dari itu penyajiannya benar-benar menyuarakan irama zaman.
Warisan Sastra Lisan Madura, Sebuah Perkenalan
Ketika sastra tulis tidak begitu subur, sastra lisan menjadi sesuatu yang niscaya, karena pertanyaan dan persoalan-persoalan kehidupan tidak bisa dijawab dengan bisu. Suara nurani, detak jantung, desiran darah, kegetiran hidup, penderitaan dan rasa senang akan tampil memperdengarkan suara suara terdalam kemanusiaan.