Pelaku Carok Tergolong Sebagai Jago

Ilustrasi: Carok

Konflik bermotif  harga diri dalam masyarakat Madura tentunya menyimpan misteri sendiri, utamanya tentang stuktur sosial yang mendukungnya. Bias jadi harga diri tidak lagi hadir dalam setiap peristiwa Carok, tetapi karena tekanan dalam stuktur sosial tertentu(Agustinus, 2008).

 Pandangan tentang adanya tekanan stuktur sosial ini setidaknya akan memberikan pandangan baru dalam melihat kasus kekerasan dalam suatu etnis tertentu. Termasuk adanya kemungkinan nilainilai kultural yang dilestarikan oleh lembaga sosial tertentu. Atau jaga dalam perkembangan jaman modern ini ada faktor lain yang lebih berpengaruh. Misalkan tekanan ekonomi dan persaingan tidak sehat yang menjadikan individu sulit mencapai stuktur sosial tertentu.

Sehingga sikap mental suka menerobos yang menjadi cap popular Bangsa kita, harus kembali menampakkan hidungnya. Hal ini bisa terungkap kalau kita dapat memahami makna Carok pada awalnya dengan peristiwa Carok yang terjadi saat ini. (bersambung)

Dicuplik dari sebagian tulisan “Tradisi Carok Pada Masyarakat Adat Madura”, Henry Arianto1, Krishna2 (http://www.esaunggul.ac.id/article/)

Tulisan bersambung:

  1. Memahami Tradisi Carok Pada Masyarakat Madura
  2. Carok Sebagai Ekspresi Identitas Etnis Madura
  3. Pelaku Carok Tergolong Sebagai Jago

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.