Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Asta Batu Ampar

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Asta Batu Ampar

Ditayangkan: 14-02-2011 | dibaca : 18,879 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

batu ampar sumenepAsta Batu Ampar ini adalah kuburan K. Abdullah atau juga disebut Bindara Bungso. Terletak di desa Batu Ampar Kecamatan Guluk-guluk ±37 Km ke arah barat kota Sumenep. Kompleks ini sudah nampak jelas merupakan makam islam dari kuburan yang beda dengan kuburan yang ada di selatan kompleks. Memang benar, K. Abdullah merupkan tokoh sentral penyiar agama islam di lingkungan Guluk-guluk khusnya di wilayah Batu Ampar.Menurut sejarah yang ada K. Abdullah adalah anak dari K. Abdul Kidam dengan Nyai Asri. Nyai Asri sendiri adalah saudara K. Abd. Rachman yang sama-sama anak dari K. Abdullah Sindir yang mempunyai istri bernama Nyai Susur, Putri siding puri. K. Abdullah Sindir adalah anak dari K. Abd. Rachem (K. Sindir II). Sedangkan K. Rachem merupakan anak dari K. Kumbakara (K. Sindir I)yang masih keturunan dari Pangeras mandoroko.Keturunan dari K. Abdullah Batu Ampar inilah yang banyak menjadi Adipati atau Bupati Sumenep. Mulai dari Raden Tumenggung Tirtonegoro (Bindara Saod) sampai pada aden Mohammad Tahir (Tumenggung Prabuwinoto).

Diceritakan bahwa setelah menginjak dewasa K. Abdullah di asuh oleh pamannya yang bernama K. Abd. Rachman, serta dimasukkan ke pesantren yang masih kakeknya sendiri yaitu K. Khotib Sendang. Pada suatu hari, K Rachman mendapat nasehat dari gurunya untuk mengajarkan agama islam di Alas Raba Pamekasan yang masih belum ada penduduknya. Maka berangkatlah K. Abd. Rachman bersama dengan keponakannya sendiri yaitu K Abdullah ke tempat dimana tidak ada penduduk hanya ada gigitan ular. Kurang lebih lima tahun mereka berdua hidup di dalam Alas Raba yang akhirnya K. Abdul Rachman di Juluki K. Raba.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Salah Paham Saat Sambutan  Cakraningrat III di Atas Kapal VOC
      In Sejarah Madura
    • Prosesi Hari Jadi Sumenep ke 744 Digelar
      In Peristiwa Madura
    • Marlena: Dirundung Duka
      In Sastra Madura
    • Budaya Madura: Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi
      In Peristiwa Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Asal Usul Leluhur Orang Madura
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep
    • Pengaruh Islam dalam Sistem Birokrasi Pemerintahan Sumenep
    • Pernikahan Adat Madura

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close