Topeng Gulur, Ritual Mensyukuri Hasil Bumi

Dalam prosesi Topengtopeng gulur 003 Gulur, pelaku diperankan oleh  tiga orang dengan mengenakan  topeng (tatopong) dengan nuansa berkarakter keras dengan warna merah dan beikat kepala kain merah, berambut hitam panjang (yang terbuat dari rajutan benang), baju sejenis rompi berwarna hitam berasisoris manik-manik, berkalung bunga-bunga yang menggantung sampai perut, sabuk, serta kalung gungseng di kaki.

Bila Topeng Dalang dimainkan sejumlah orang dengan cerita-cerita lama, seperti Mahabarata dan lainnya. Namun pada Topeng Gulur, justru lebih ditonjolkan dan disimbolkan dalam bentuk gerak yaitu tari-tarian yang ritmis dinamis, serta terjadi beragam komposisi gerak seperti dalam gerak berdiri, jongkok, duduk dan gerak lainnya. Namun yang menjadi ciri dari topeng ini  salah satunya dengan  komposisi gerak yang menjadi ciri yaitu gulur (gerakan dengan menggulur-gulur di tanah).

topeng gulur 004Bergulur, merupakan tanda kedekatan manusia dengan Sang Khalik melalui tanah (bumi). Bumi sebagai tempat berpijak, bumi sebagai tempat dimana manusia menjadi hidup dalam mengarungi kehidupan dan dari bumilah manusia dapat melakukan apa saja termasuk didalamnya kebutuhan makan, minum dan lainnya. 

Dalam pergelaran ritual Topeng Gulur biasanya berlangsung di halaman rumah. Rumah-rumah di Madura, yang kemudian dikenal sebagai tanean lanjang (halaman rumah yang luas dan panjang) menjadikarakter nilai-nilai kekerabatan yang dekat, baik dalam bersaudaura maupun bertetangga. Karena itulah, setiap perhelatan-perhelatan yang melibatkan banyak tamu (sebut: warga), taneyan lanjeng sangat efektif menjadi area pergelaran.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.