Perkembangan Bahasa dan Sastra Madura di Bangkalan

Dalam hal jumlah, penutur Bahasa Madura di Kabupaten Barigkalan meningkat. Peningkatan ini berbanding lurus dengan jumlah masyarakat Bangkalan yang turut meningkat. Pada tahun 1961 melalui sensus penduduk, terdata bahwa Bahasa Madura di Bangkalan dituturkan oleh 574.348jiwa. Pada tahun 1990, jumlahinimeningkat menjadi 750.780 jiwa. Padatahun 2000, penutur Bahasa Madura di Bangkalan meningkat menjadi 805 .048 jiwa. Pada tahun 2017, penutur bahasa Madura di Bangkalan diketahui berjumlah 970.894 jiwa. Sensus yang dilakukan setelah tahun 2017 belum ditemukan oleh penulis. Namun diyakini, pada tahun 2018, jumlah penutur Bahasa Madura di Bangkalan diperkirakan bertambah 1,11% dan jumlah yang ada pada tahun 2017 (http://terupdate.net).

Kajian-kajian sebelumnya sedikit banyak telah menunjukkan pada masyarakat Madura pada umumnya dan masyar akat Bangkalan pada khususnya bahwa beroperasinya Suramadu membawa dampak-dampak yang mengikuti. Dalam konteks bahasa dan sastra, dampak adanya Suramadu pada masyarakat Bangkalan secara khusus belum terlalu serius untuk dikaji. OIeh sebab itu, maka Pusat Penelitian Pendidikan dan Budaya Madura LPPM Universitas Trunojoyo Madura berinisiatif melaksanakan penelitian secara komprehensif untuk menelusuri perubahan-perubahan apakah yang berlaku pada Lanskap Budaya (khususnya bahasa dan sastra sebagai salah satu unsur kebudayaan) masyarakat Bangkalan pasca diresmikannya jembatan Suramadu (bersambung)

Tulisan berkelanjutan:

  1. Perkembangan Bahasa dan Sastra Madura di Bangkalan
  2. Kondisi Umum Bahasa Sastra Madura di Bangkalan
  3. Bahasa dan Sastra Madura Tradisional di Bangkalan
  4. Merindukan Masa Keemasan Bahasa Madura

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.