Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Penyebab Munculnya Kekerasan Masyarakat Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Penyebab Munculnya Kekerasan Masyarakat Madura ► Page 3

Ditayangkan: 03-03-2011 | dibaca : 11,758 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Latief, berdasarkan uraian dari De Jonge, juga menyimpulkan bahwa munculnya tindak kekerasan dalam kehidupan masyarakat Madura setidaknya disebabkan dua hal. Pertama, pemerintah pada waktu itu tidak memperhatikan masyarakat Madura; kedua, sebagai konsekuensi dari yang pertama, masyarakat menjadi tidak percaya kepada pemerintah sehingga segala persoalan atau konflik kekerasan digunakan, tanpa peduli peraturan. Cara penyelesaian dengan tindak kekerasan ini tiada lain adalah carok (hlm. 69)

Carok biasanya dilakukan sebagai tindakan pembalasan terhadap orang yang melakukan pelecehan harga diri, terutama gangguan terhadap istri sehingga menyebabkan malu. Dalam konteks itu, carok mengindikasikan monopoli kekuasaan suami terhadap istri. Monopoli ini ditafsirkan Latief antara lain dengan ditandai adanya perlindungan secara over.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian lapangan Latief, dari enam kasus yang diteliti, sebagaimana dideskripsikan di bab II dan Bab IV, ada beberapa hal yang patut dicatat. Dari enam kasus yang diteliti, tiga masalah perempuan, tiga kasus lainnya tuduhan mencuri , perebutan warisan dan balasan dendam. Semuanya mengacu pada akar yang sama, yaitu perasaan malo karena pelecahan harga diri (martabat). Untuk memulihkan harga diri yang dilecehkan, mereka melakukan carok, yang ternyata selalu mendapat dukungan dari lingkungan sosial (hlm. 169).

Dalam konteks ini peristiwa carok pada dasarnya merupakan manifestasi dari relasi sosial yang tingkat keakrabannya sangat rendah karena didominasi secara signifikan oleh rasa permusuhan. Dengan kata lain, peristiwa carok hanya akan terjadi jika pelakunya berada dalam kondisi permusuhan (hlm. 61)

Tulisan bersambung:

  1. Jejak-Jejak Perubahan Sosial dan Kesenian di Madura, baca:
  2. Pemimpin Keagaman Inti Hubungan Sosial Madura, baca:
  3. Penyebab Munculnya Kekerasan Masyarakat Madura, baca:
  4. Dengan Kesenian Mengembalikan Fantasi Madura, baca:

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • pendopo-agungSumenep Masa Kekuasaan Aria Pakunataningrat II
      📚 Sejarah Madura
    • kongres-bahasa-maduraRekomendasi Kongres I Bahasa Madura
      📚 Peristiwa Madura
    • Hari Jadi Kota Sampang Mengacu pada Situs Rato Ebuh
      📚 Sejarah Madura
    • Keraton Sumenep Wujud Akulturasi Budaya Madura, Cina dan Belanda
      📚 Budaya Madura
    • Mengenal Busana Tradisi Madura
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close