Menggagas Pariwisata Khas Madura dalam Kompetisi Global

Selanjutnya dilihat dari segi obyeknya, pariwisata dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis :

  1. Cultural tourism, yaitu jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni-budaya suatu tempat atau daerah, misalnya berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, seperti warisan nenek moyang, pusat kepurbakalaan, dan lain sebagainya.
  2. Recuperational tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang melakukan perjalanan untuk menyembuhkan suatu penyakit, seperti mandi di sumber air panas, mandi lumpur, mandi kopi , dan lain sebagainya.
  3. Commercial tourism, yaitu pariwisata yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional, seperti kegiatan EXPO, Fair, Exhibition, dan lain-lain.
  4. Sport tourism, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau negara tertentu, seperti Olympiade, All England, Pertandingan tinju atau sepak bola, dan lain-lain.
  5. Poltical tourism, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara, seperti Pemilu, pelantikan Presiden dan Kepala Negara, Raja, upacara kenegaraan, dan lain-lain.
  6. Social tourism, yaitu jenis pariwisata dimana penyelenggaraannya tidak mencari keuntungan, misalnya memberikan bantuan pangan, pakaian dan obat-obatan ke suatu tempat atau masyarakat, dan lain-lain.
  7. Religious tourism, yaitu jenis pariwisata dimana tujuan perjalanan yang dilakukan untuk melihat dan menyaksikan upacara-upacara keagamaan, seperti umrah, haji, upacara agama Hindu Bali di Sekenan, Bali, dan sebagainya.
    Akhir-akhir ini di Indonesia cukup berkembang dan marak dilakukan oleh sebagian masyarakat yang disebut wisata ziarah. Wisata jenis ini pada dasarnya merupakan bagian dari wisata budaya atau religi, bahkan juga dipahami oleh beberapa kalangan wisata ini dapat meliputi aspek jasmani dan ruhani.

Artikel bersambung:

  1. Menggagas Pariwisata Khas Madura dalam Kompetisi Global
  2. Madura: DTW Pasca Jembatan SURAMADU
  3. Madura: Etalase Islamic Tourism di Era Global

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.