Edward Sapir mengatakan bahwa dalam bahasa tercermin pengetahuan masyarakat pemilik bahasa tersebut mengenai lingkungannya, sehingga lingkungan yang sama tidak dilihat secara sama oleh tiap-tiap etnik atau masyarakat yang bahasanya berbeda. Pandangan Sapir ini, terutama mengenai bahasa dan persepsi manusia, kemudian dikembangkan oleh Benjamin Lee Whorf (1956). Whorf, antara lain, berpendapat bahwa cara orang memandang, memahami, serta menjelaskan berbagai macam gejala atau peristiwa yang dihadapinya sangat dipengaruhi oleh bahasa yang digunakannya..
Di Indonesia, hampir semua budaya dan masyarakat memiliki corak dan kekhasan yang tercermin dalam lagu-lagu daerahnya. Kekhasan tersebut disebabkan oleh perbedaan pandangan mengenai dunia, perbedaan lingkungan geografis, dan perbedaan-perbedaan sosial dan kultur setempat. (Misnadin, 2007). Sebagai contoh, masyarakat yang budaya hidupnya adalah dengan bercocok tanam akan memiliki corak lagu yang berbeda dengan masyarakat yang budaya hidupnya bekerja sebagai nelayan.
Masyarakat Madura merupakan masyarakat budaya yang memiliki corak khas. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang memiliki watak keras, ulet, gigih, menjunjung tinggi harga diri dan memiliki ikatan kekerabata yang kuat. Sebagian masyarakat Madura hidup dengan bercocok tanam dan sebagian lainnya hidup sebagai nelayan
Artikel bersambung:
- Membaca Karakter Orang Madura dari Syair Lagu Madura
- Lagu Madura Sebagai Simbolitas Kehidupan Sosial Budaya
- Simbol Sifat dan Watak Orang Madura
semoga slalu dknang terutama kakek saya M.RIBOET KAMIRIN
wah ini artikel yang sangat menarik, syp tau suatu saat nanti lagu-lagu madura yang ditampilkan disini bisa saya jadikan bahan referensi.. terima kasih…