Keraton Mini, Peninggalan Panembahan Somala di Desa Lalangon

[junkie-alert style=”yellow”]

keraton-mini Selama ini nama Panembahan Somala dikenal sebagai aritek dan pendiri keraton dan masjid agung Sumenep, Jawa Timur. Tokoh yang satu ini juga dikenal sebagai Panembahan Natakusuma I atau Panembahan Sumala Asiruddin, Raja Sumenep yang memerintah sejak tahun 1762 hingga 1811 Masehi. [/junkie-alert]

Namun selain itu Panembahan Sumala juga membangun sebuah bangunan yang juga mirip bentuknya seperti Keraton Sumenep yang ada, yaitu semacam “replika” atau “keraton kecil” yang terletak di Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep. Keraton “mini” ini memang tidak sepopuler keraton “induk”, namun konon yang menempati banguna ini adalah seorang ulama besar di masanya, bernama Kiyai Baghdi pada abad 18 silam.

Gagasan pembangunan keraton ini, diawali ketika Panembahan Somala mendengar keberadaan Kiyai Baghdi, kemudian panembahan berinisitif membangun tempat perisitirahan di sekitar desa tersebut, yaitu berupa rumah atau dhalem dalam bentuk bangunan yang hampir sama dengan bangunan keraton di Pusat Pemerintahan, yaitu di Damala (sekarang menjadi Kelurahan Pajagalan) Kota Sumenep. Yang menarik dari bangunan ini bentuk dan nilai artistiknya mulai dari pintu agung, ruang-ruang dan tata letak bangunan mirip dengan keraton Sumenep.

Namun beberapa waktu kemudian bangunan tersebut, Panembahan Somala menghibahkan kepala Kiyai Baghdi.Yang menarik lagi nilai artistik bentuk bangunan “keraton kecil” tampak masih asli tanpa adanya renovasi dari pihak yang menempatinya, kecuali perubahan warna saja.

Peninggalan rumah perisitirahan atau “kraton kecil” Panembahan Somala itu, kini ditempat oleh Ahmad Mudzakkir yang merupakan keturunan langsung Kiyai Taposan. (han/syaf)

Responses (2)

  1. Selamat siang,
    Saya mahasiswi ilmu sejarah yang sedang melakukan penelitian tentang pemerintahan panembahan somala, dimana saya bisa mendapat informasi jika ingin berkunjung ke sumenep untuk lebih mendalami sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian saya?
    Terimakasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.