Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Dibalik Eksotisme Pulau Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Dibalik Eksotisme Pulau Madura ► Page 2

Ditayangkan: 09-07-2012 | dibaca : 3,397 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Sebagaimana teori dramaturgi Goffman yang pernah dikutip Putra (Kompas, 31/12/2005), terdapat dua hal dalam realitas panggung, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian yang hakiki adalah bagian belakang. Bagian depan hanyalah tempat pertunjukan untuk membahagiakan penonton belaka. Begitu juga halnya budaya setiap masyarakat, tak terkecuali budaya masyarakat Madura.

Bertolak pada teori Goffman ini, realitas budaya Madura dan keadaan alamnya yang sangat potensial sebagai obyek wisata merupakan realitas panggung bagian depan. Ini bisa terlihat dan dirasakan oleh seorang peneliti yang menelisik pulau garam ini dalam waktu tiga-empat hari dan hal ini juga dapat dilihat dari balik kaca penginapan di mana sang peneliti menghabiskan waktu untuk beristirahat.

Tapi akan beda halnya jika kita ingin mengetahui panggung budaya bagian belakang yang hakiki itu. Untuk mengetahui ini tak cukup hanya dengan waktu satu-lima hari. Jika Benmau berlama-lama di Madura, maka ia akan menemukan panggung bagian yang nyata itu

Sedikitnya ada dua (yang dapat diungkap dalam tulisan ini) nestapa di Madura. Keduanya dapat diketahui melalui narasi non fiktif  sebagai berikut : pertama, kisah Fitria. Dia adalah seorang gadis cerdas yang dilahirkan di sebuah kampung pedalaman Madura. Tingkat pendidikannya sampai SLTA. Pada usia 18 tahun sebenarnya dia masih ingin meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (PT), namun ia tidak dapat menolak desakan orang tuanya untuk menerima lamaran seorang pemuda yang dicintainya. Kalau dia menolak, menurut orang tuanya, berarti ia telah tidak berbakti lagi kepada mereka. Lagi pula, seorang gadis yang telah mencapai usia 17 ahun ke atas masih belum memiliki tunangan dan atau menikah maka para tetangga di sekitarnya akan mengoloknya sebagai perawan tua yang tak laku-laku

Dengan persepsi umum sebuah komunitas masyarakat tersebut, sebuah keluarga akan malu jika punya anak gadis yang telah “cukup umur” masih belum menikah atau paling tidak bertunangan.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Orang Madura Harus Kembali Menghayati Warisan Nenek Moyangnya
      📚 Budaya Madura
    • Nikmati Alam Terbuka Gua Lebar di Sampang
      📚 Wisata Madura
    • Témbhuk Olo-OloCerita Rakyat Sapeken; Tèmbhuk Olo-Olo
      📚 Legenda Madura
    • KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA,: Dari Madura Untuk Bangsa
      📚 Tokoh Madura
    • Legitimasi Kongres Kebudayaan Madura II
      📚 Peristiwa Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close