Keberadaan komplek Makam Asta Tinggi sendiri, tidak hanya menjadi sebuah pelajaran dan bagian sejarah yang sangat berharga. Di sisi lain, juga menjadi lahan untuk mencari nafkah bagi warga sekitar. Banyak warga yang mendirikan warung, serta berjualan keliling untuk melayani pengunjung.
Cuma, para pedagang yang ada disekitar tidak selalu memperoleh penghasilan yang maksimal, karena para pengunjung yang datang selalu musiman. Biasanya, bila malam Jum’at atau hari-hari tertentu seperti jelang bulan Ramadan dan Lebaran, pengunjung cukup padat. “Keberadaan makam ini, juga membuat ekonomi warga sekitar terbantu dengan bisa berjualan seperti ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga, Kabupaten Sumenep, M. Nasir menyatakan bahwa komplek Makam Asta Tinggi merupakan aset, sekaligus andalan wisata dari Sumenep. Adapun jenisnya, selain termasuk dalam situs sejarah juga termasuk dalam wisata religi.
Dia juga berkomitmen untuk mengenalkan warisan leluhur tersebut, baik melalui promosi secara langsung dan tidak langsung. Paling tidak bertujuan, agar keberadaan Makam Asta Tinggi semakin dikenal masyarakat luas dan melegenda, hampir ke seluruh pelosok Nusantara.
“Komplek (Asta Tinggi) merupakan ikon pariwisata kita. Banyak makna yang terkandung di dalamnya, sehingga pantas untuk kita lestarikan dan dipromosikan,” tegasnya.
(syaf/Subairi/Koran SI/ news.okezone.com)