Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Asal-Usul Desa Lombang

▲ Menuju 🏛 Home ► Legenda Madura ► Asal-Usul Desa Lombang ► Page 2

Ditayangkan: 04-08-2018 | dibaca : 5,632 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 2.00 out of 5)
Loading...

ilustrasi: Tamar Saraseh

“Maka, semua makhluk ini harus selalu rukun. Nah, karena di antara makhluk-makhluk ini hanyalah manusia yang diberi kelebihan akal oleh Allah, maka sudah sepantasnya kita yang berperan banyak dalam menjaga kerukunan itu. Makanya, Tuhan itu menjadikan setiap manusia sebagai pemimpin. Jadi kita yang mengendalikan. Jangan justru kita yang merusaknya.”

Kiai yang sudah mulai beranjak sepuh ini sesekali melirik santri-santrinya yang sedang khusuk menekuni baris-baris kitab yang sebentar lagi akan dikajinya. Meski penjelasan Kiai Mahfud lebih banyak dari membaca teksnya, santri-santri itu tak ada yang berani mendongakkan wajah. Mereka memilih mendengarkan saja dengan pura-pura melihat kitab di pangkuannya. Harapan Kiai Mahfud, mungkin ada yang hendak bertanya atau meminta penjelasan ulang jika sempat terlewatkan. Namun tak ada tanda-tanda harapannya tersambut oleh santri yang sedang duduk di hadapannya itu.

“Kerukunan bagi sesama manusia artinya kita harus saling menghormati. Tidak boleh saling mencela apa lagi saling menyakiti. Kita juga harus menghormati tradisi yang ada karena itu sudah dilakukan sejak lama. Jika pun tradisi yang ada dirasa tidak cocok dengan ajaran agama, bukan berarti kita lantas memberangusnya. Kita bisa mengubahnya perlahan dengan melakukan beberapa penyesuaian-penyesuaian. Nah, seperti itulah yang diajarkan leluhur kita Wali Songo di tanah Nusantara ini. Makanya, Islam berkembang pesat.”

“Kerukunan untuk semua makhluk Allah baik bagi tumbuhan, hewan, dan alam semesta merupakan buah dari upaya manusia agar tidak mengeksploitasinya secara berlebihan, tamak, dan tidak beradab. Sebagian binatang kita sembelih untuk dimakan tidak masalah selama cara menyembelihnya baik dan tidak menyiksa. Terpenting juga kita harus menjaga kelangsungan hidup mereka agar mereka tidak punah. Kerukunan untuk alam semesta, kita jangan sampai mengeksploitasinya hingga melebihi batas kemampuannya. Menebang pohon tidak masalah selama tidak terlalu banyak dan selalu diusahakan penggantiannya. Jika hidup seperti itu bisa kita jaga, insyaallah hidup akan selalu indah.”

Kembali terdiam sambil menelisik seluruh santrinya yang masih menunduk menekuri kitab-kitab yang terbuka lebar.

“Kunci dari keharmonisan ini hanyalah satu. Bersyukur.”

Setelah menerangkan pentingnya keharmonisan yang begitu panjang lebar, Kiai karismatik dengan penampilan sederhana kembali melanjutkan mengaji kitab. Biasanya, kitab fiqih menjadi pilihan untuk pagi hari. Setelah itu kitab tasawwuf, dan ilmu tajwid. Bimbingan salat selalu diutamakan bagi santri baru. Biasanya, santri baru ini selalu berada dalam pengawasan khusus Kiai Mahfud hingga benar-benar paham dan sudah bisa dibiarkan melakukannya sendiri. Salat adalah yang utama. Ia adalah tiang agama. Hidup yang baik haruslah dimulai dari salatnya.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Pantai Lombang: Membawa Kemakmuran Warga
      📚 Wisata Madura
    • Nilai yang Tersembunyi Di Balik Pengantin Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Yang Tersembunyi Dibalik Budaya Madura
      📚 Budaya Madura
    • Masyarakat Madura dan Modernitas
      📚 Budaya Madura
    • Perkawinan Ratu Tirtonegoro dengan Bindara Saod
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close