04/06/2023
Aksi Militer Belanda di Madura dapat dipertahankan oleh Resimen Batalyon TNI, serta badan-badan kelasyakaran, rakyat jelata, serta para kiyai Madura, termasuk kaum wanita, yang tergabung dalam Perjuangan Rakyat Semestra

Sektor I, Madura Barat (Daerah Kabupaten Bangkalan)

Susunan dan kekuatan Resimen Asmoroyudo pada akhir tahun 1946, sebelum dilancarkan Clash I oleh Belanda, Resirnen V tersebut terdiri dan 4 Batalyon:

–   Batalyon Imbran, lokasi di Kamal – Batuporon –   Batalyon Azis, lokasi di Sukolilo – Kwanyar –   Batalyon Warsito, lokasi di Sampang dan sekitarnya –   Batalyon Hanafi, lokasi di Bangkalan – Arosbaya – Tanjungbumi.

Dalam rangka reorganisasi Tentara Rakyat Indonesia keseluruhan berdasarkan perintah Panglima Divisi Narotama, Resimen V tersebut harus dilebur dan dilikwidasi untuk digabung dengan Reisimen VI, sehingga terbentuk Resimen 35 dibawah pimpinan Letnan Kolonel Chandra Hassan yang bermarkas di Pamekasan.

Kekuatan Resimen V dibawah pimpinan Letnan Kolonel Asmoroyudo, mempunyai persenjataaan keseluruhannya hanya sebesar I Batalyon ditambah battery porn-porn 20 mm dan dua pucuk senapan mesin 12,7 mm.

Inti kekuatan Resimen tersebut bertumpu pada Batalyon Hanafi yang mempunyai persenjataan sebagai berikut: 4 Senapan mesin hotchkiss (air cooling), 4 Senapan rnesin colt (water cooling), 3 Mortir8lmm, 4 Senapan mesin Hamburg (Belgie), 300 pucuk senapan Jepang ,25 pucuk pistol. Batalyon-batalyon yang lain tidak riil, misalnya Batalyon Azis, persenjataannya I berbanding 30, Batalyon Imbran lebih kurang lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.