Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kadipaten Sumenep, Pernah Menguasai Pulau Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Kadipaten Sumenep, Pernah Menguasai Pulau Madura

Ditayangkan: 26-11-2011 | dibaca : 10,090 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
Lambang Kadipaten Sumenep Pada tahun 1811 - tahun 1965

Lambang Kadipaten Sumenep Pada tahun 1811 – tahun 1965

Kadipaten Sumenep (atau sering dikenal sebagai Kadipaten Madura), adalah sebuah monarki yang pernah menguasai seluruh Pulau Madura. Pusat pemerintahannya berada di Kota Sumenep sekarang. Selama bertahun-tahun, kadipaten ini diperintah oleh bangsawan elit Madura, Dinasti Cakraningrat. Status monarki turun menjadi kepangeranan ketika masa pemerintahan Sultan Agung dari Mataram. Kemudian, kedudukan Dinasti Cakraningrat hanya sebagai regent di Madura di masa pemerintahan Belanda. Peninggalan Kadipaten Sumenep yang terkenal dan masih dapat disaksikan sampai saat ini adalah Keraton Sumenep dan Masjid Jami’ yang berada di pusat Kota Sumenep.

Seperti halnya keraton-keraton di Jawa, budaya halus dan tata krama yang sopan serta bahasa sehari-hari yang santun juga menjadi identitas budaya, baik di seputar lingkungan Keraton Sumenep saja maupun di lingkungan masyarakat Sumenep pada umumnya. Walaupun Keraton Sumenep sudah tidak berfungsi lagi sebagai istana resmi Adipati Sumenep ataupun pusat pengembangan budaya Madura, tetapi kebiasaan peninggalan masa kejayaan Kadipaten Sumenep masih sangat terasa, tak heran jika banyak orang menjuluki Sumenep sebagai ‘Solo of Madura’.

Sejarah

Sejarah Sumenep zaman dahulu diperintah oleh seorang Raja (Adipati). Ada 35 Raja yang telah memimpin Kadipaten Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep. Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, Pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut dapat terekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.

Kurang diketahui bagaimana sejarah Kadipaten Sumenep, yang semula merupakan sebuah daerah yang mendapat pengaruh Hindu pada masa Kerajaan Majapahit, kemudian diperintah oleh para Adipati yang beragama Islam, dan Islam menjadi agama resmi kerajaan. Adipati Sumenep terakhir adalah Kanjeng Tumenggung Ario Prabuwinoto, yang memerintah hanya selama tiga tahun.

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Revitalisasi Budaya Madura di Tengah Arus Global
      📚 Budaya Madura
    • Perbedaan Kebudayaan Kangean dengan Madura
      📚 Budaya Madura
    • Pembabat Giliyang Adalah Ulama Besar
      📚 Sejarah Madura
    • Benarkah Orang Madura Itu Keras?
      📚 Budaya Madura
    • Madura Masa Lalu, Kini dan Masa yang Akan Datang (1)
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close