Bagi warga masyarakat Pulau Kambing, membantu mengangkat perahu yang tengah ditenggelamkan pada saat upacara Perahu Tenggelam adalah pantangan. Mereka mempercayai, kepedulian itu justru dianggap lancang dan rnelukai hati orang yang tengah mengelar upacara tradisi.
Lokasi untuk menenggelamkan perahu pun tidak boleh dilakukan disembarang tempat. Upacara tradisi Perahu Tenggelam ini biasanya dilakukan di depan makam Bangsacara Ragapadmi, yakni nenek moyang yang dipercaya sebagai leluhur Pulau Kambing. Anehnya, meski upacara Perahu Tenggelam mi wajib dilakukan di depan makam Bangsacara Ragapadmi, tetapi upacara ini tak ada hubungannya sama sekali dengan mitos Bangsacara Ragapadmi. Mitos Bangsacara Ragapadmi berdiri sendiri sebagai sebuah mitos yang dipercaya masyarakat Madura.
Mitos Bangsacara Ragapadmi mengisahkan permaisuri Raja Bangkalan yang dibuang ke Pulau kambing. Konon, dahulu kala Raja Bangkalan memiliki permaisuri cantik yang bernama Ragapadmi. Kecantikan Ragapadmi yang tak tertandingi itu tiba-tiba sirna, sebab entah karena apa secara tiba-tiba Ragapadmi menderita penyakit yang menjijikkan. Ragapadmi pun akhirnya diasingkan di sebuah pulau yang sangat sepi dan hanya dihuni kambing.