Tulisan Pilihan
Menelisik Sejarah Topeng Dalang Madura
Topeng Dalang Madura, menjadi bagian penting bagi kehidupan pertunjukan kesenian masyarakat Madura, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep. Dan sampai saat ini organisasi kesenian rakyat masih tetap bertahan, dan kerap tampil di sejumlah wilayah, baik untuk bagian dari kepentingan hajatan, rokatan...
Nilai Filosofis “Abhântal Ombâ' Asapo’ Angèn”
Moh. Fatah Yasin
Representasi nilai filosofis bekerja keras dalam masyarakat Madura adalah suatu konsep, ide, atau pandangan tentang keharusan seseorang mempertahankan dan mengembangkan hidup dengan cara bekerja keras. Ada dua komponen pokok yang membentuk konsep nilai filosofis itu, yaitu kata pandangan...
Indentifikasi dan Etos Kerja Perempuan Madura,
Bambang Wibisono
“Mon sèyang dhâddhi ghâmparan, mon malem akeppè’ lakè”. Artinya, kalau siang menjadi alas kaki untuk membantu cari nafkah suami, dan kalau malam sebagai “penghimpit” suami. Pada waktu siang han mereka bekerja, dan pada waktu malam ‘menggigit’ dan menghimpit. Bila ...
Ki Moko dan Terciptanya Api Tak Kunjung Padam
Bila anda memasuki Pulau Madura, ke arah timur, tepatnya sampai di desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan, atau sekitar 4 km sebelum memasuki kota Pamekasan, disitu terdapat sebuah lahan yang kemudian dikenal sebagai lokasi “Api Tak Kunjung Padam”. Api Tak Kunjung Padam atau...
Pamekasan Masa Pemerintahan Ronggosukowati ditulis: Agus Siswoyo
Sejak wafatnya Pangeran Islam Ongguk atau Pangeran Lendhu, masyarakat Pamekasan boleh dikatakan hampir seluruhnya sudah memeluk agama Islam. Bahkan mereka menjadi pemeluk agama Islam yang fanatik. Pengaruh budaya Islam telah merombak tatanan kehidupan masyarakat Pamekasan pada...