Orang Madura, Siapa Mereka?

profil orang madura jaman dulu
Profil orang Madura jaman dulu

oleh: Iqbal Nurul Azhar

orang-madura-jaman-dulu
Orang Madura Jaman Dulu

Madura adalah nama sebuah wilayah Indonesia yang berbentuk pulau yang tertak di sebelah utara Pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Pulau ini lebih kecil dan pulau Bali, dengan penduduk kurang Iebih sebanyak 4 juta jiwa. Madura dibagi menjadi 4 kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Bangkalan berada di ujung paling barat, dan berjejer setelahnya ke arah timur, yaitu Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Meskipun sejarah jatuh bangunnya kebudayaan masyarakat Madura identik dengan jatuh-bangunnya kebudayaan yang dibangun kerajaan-kerajaan di Jawa, namun masyarakat Madura tetap memiliki kebudayaan tersendiri. Memang, budaya Madura yang bersumber dan kraton, sedikit banyak terpengaruh oleh kebudayaan kraton Jawa seperti dalam bidang seni, tari, macopat, bahasa, ataupun gending-gending gamelan namun ini bukan berarti Madura tidak memillki akar budaya send En. Perbedaan yang cukup mencolok tentang budaya ini dapat terlihat dalam kehidupan keseharian mereka. Sifat orang Madura yang lebih egaliter dan terbuka, agak jauh berbeda dan sikap orang Jawa yang cenderung ewuh pakewuh dan kadang sukar ditebak.

Masyarakat Madura dikenal memiliki budaya yang unik, dan stereotipikal. Stigma ini tentu saja membuat masyarakat Madura memiliki kekhasan yang tidak serupa dengan etnik lain. Kekhasan ini salah satunya nampak pada ketaatan mereka kepada empat figur utama dalam kehidupan yaltu Bhuppa Bhabu Ghuruh, Ratoh (Ayah, Ibu, Guru dan Pernimpin).

Selain ciri khas ketaatan pada ftgur-figur tertentu, masyarakat Madura dinilal memiliki watak keras, sulit untuk mengalah, serta mengutamakan emosi daripada berpikir panjang. Stigma ini melekat sebagai akibat dari ditemukannya kejadian-kejadian yang dianggap keras, seperti penggunaan clurit di tempat umum, serta aktualisasi penyelesaian konlik yang dikenal sebagai Carok. Dari fakta-fakta inilah, streotipe tentang kerasnya orang Madura ini terbentuk.

Selain anggapan tentang kekerasan tercebut masyarakat Madura jugâ dicirikan sebagai masyarakat dengan kualitas SDM yang rendah. Anggapan ini muncul didasarkan pada fakta dan sedikitnya lembaga pendidikan yang ada di Madura serta terbatasnya universitas berkualitas di pulau ini.  Dua hal inflah yang menjadi alasan terkuat untuk mengatakan rakyat Madura adalah rakyat yang awam, tidak mengenal pendkiikan, tidak berkompetensi dalam bidàng keilmuan, buta teknologi, serta tidak ada yang bisa dibanggakan dari orang Madura.

Anggapan lain yang menyebut tentang tingginya angka kemiskinan  yang ada di pulau Madura, semakin mengukuhkan orang Madura sebagai orang-orang yang berkualitas rendah. Banyak informasi menyebtukan bahwa masyarakat Madura hanya bisa hidup karena fakyor pertanian, karena marotitas dan hampir dan bahkan hampir keseluruhan rakyat Madura bercocok tanam. Meskipuan sebagian besar rnasyarakatnya bercocok tanam, komoditas tanaman mereka sangatlah terbatas. Tanaman-tanaman yang dipercaya tumbuh dengan subur di Madura adalah tembakau, padi, jagung, kacang ijo, dan tanaman-tanaman kecil lainriya. Tanaman-tanaman produktif Iainnya susah untuk dapat tumbuh di tempat ini. Berdasarkan pada pendapat inilah, maka tidaklah heran jika asumsi-asumsi tentang banyaknya pengangguran di Mädura sangatlah mudah dipercayai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.