Bhubu’ân berfungsi sebagai mekanisme sosial yang menghubungkan individu dengan masyarakat secara lebih luas, membantu memastikan bahwa dukungan sosial yang kuat tetap menjadi inti dari kehidupan sosial di Madura.
Kearifan Lokal Etnis Madura dalam Menjaga Identitas Budaya
Masyarakat Madura memiliki beragam kearifan lokal yang tetap lestari hingga kini. Salah satu yang paling terkenal adalah tradisi rokat tasek, kerapan sapi dan lainnya
Nilai Estetis Ritual Pojhiân Hodo
Selain unsur Islam, budaya Madura juga memengaruhi bentuk ritual Pojhiân Hodo. Unsur Madura dapat dilihat dalam teks mantra yang menggunakan bahasa Madura.
Prosesi Ritual Pojhiân Hodo
Pelaksanaan ritual-ritual kesuburan banyak berkembang dan masih berlangsung dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah ritual Seren Taun di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.
Pojhiân Hodo sebagai Ritual Kesuburan
Pojhiân Hodo adalah seni tradisi yang berbentuk ritual upacara adat. Ritual ini dilaksanakan sekitar bulan September–Oktober setiap ta- hunnya oleh masyarakat Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus,
Cara Komunikasi melalui Musik Glundhângan dengan Merpati dan Masyarakat Sekitar
Musik glundhângan dan tradisi dhârâ ghettakan juga dapat ditafsir sebagai pertarungan harga diri dan ejawantah dari simbol maskulinitas orang Madura
Musik Glundhângan sebagai Medium Komunikasi
Pada prinsipnya, glundhâng merupakan perangkat gamelan juga, hanya bahan instrumennya bukan logam melainkan hampir selu- ruhnya terbuat dari kayu dan bambu.
Glundhângan dan Merpati dalam Praktik Sosial-Budaya
Dalam tradisi masyarakat Madura, memelihara hewan bukan semata hanya untuk diternak saja, tetapi sering kali ada maksud-maksud lain yang melatarbelakanginya
Revitalisasi Masyarakat Madura Melalui Budaya Andhep Asor
Andhep Asor dalam kehidupan sosial dan struktur sosial, terutama pada generasi mudanya menjadi tantangan yang harus segera diatasi dari berbagai level sosial kehidupan.
