Hutan Alam Kera Nepa Sampang

 Hutan Ker a Nepa. Nama  ini mungkin terdengar agak sedikit aneh,  tapi di balik keberadaannya ada sejarah panjang yang tidak akan dilupakan oleh masyarakat Madura. Dikisahkan, hutan kera Nepa pada masa lalu,  konon merupakan cikal bakal terbentuknya Pulau Madura. Hutan Kera  Nepa terletak di desa Betioh Kecamatan Bayuates Kabupaten Sampang, yaitu wilayah paling ujung utara Kota Sampang.

Desa ini kaya akan potensi alamnya. Hasil laut, pertanian dan kerajinan tangan serta seni tradisional masyarakat setempat yang masih dilestarikan sampai sekarang. Posisi hutan kera ini terletak di pesisir utara Pulau Madura, dan  ada dua jalur tempuh jika ingin berkunjung dan menikmati hutan kera. Bila melalui Bangkalan dapat menuju kearah  utara dengan jalur jalan utara. Dan selama perjalanan akan ternimati suasana alam terbuka dan menarik, demikian pula jika melalui Sumenep, perjalanan akan lebih mengasyikan, lantaran selama perjalanan disuguhi pemandangan yang menakjubkan, yaitu pandangan mata akan tertuju hamparan laut lepas. Karena perjalanan ini akan diawali pandangan yang menakjubkan, yaitu melewati (sebaiknya singgah) gunung pasir, yang kemudian dikenal dengan nama Pantai Salopeng.

Setelah itu, tentu akan dirasakan sejumlah sentuhan suasana, selain pesisir pantai, juga kesejukan alam dengan berbagai aktifitas masyarakat sekitar, akan menambah nikmat, karena akan bertatapan dengan indahnya air terjun Toroan, yang juga terdapat di pesisir pantai. Dan disinilan sentuhan wilayah Sampang akan dirasakan.

Hutan Kera Nepa. memang agak terpencil, tapi akan terbayar dengan berbagai keunikan dan pengalaman menarik sepanjang hari, tempat ini hampir mirip dengan Wisata Hutan Monyet Sangeh di Bali, hanya saja tempat ini dekat dengan laut jadi bisa dapat dua keuntungan sekaligus.

Dalam cerita rakyat Madura, nama desa ini diberi nama Nepa lantaran pada jaman dahulu banyak sekali pohon Nepa atau sejenis kelapa kecil atau juga sebangsa pohon aren yang daunnya dapat dijadikan atap pohon.  Dan konon katanya dapat  juga dibuat kertas rokok bagi orang – orang jaman dulu. Ditempat itu sekumpulan kera sering berduyun – duyun turun dari pohon ketika ada pengunjung datang tapi jangan takut. Namun selama kita ramah, mereka tidak akan mengganggu, bahkan mereka mendatangi pengunjung hanya sekedar meminta makanan dan sedikit memanjakan diri.

Hutan kera ini memiliki seorang juru kunci, msyarakat setempat menyebut sebagai penjaga hutannya, tugasnya adalah menjaga kera – kera tersebut dari perburuan dan sekaligus sebagai guide pengunjung jika ingin berkeliling hutan atau ingin bersenda dengan kera – kera disana. Ada yang unik dari si penjaga ini, ia bisa memanggil kera – kera dengan bahasa Madura dan seketika itu pula kera – kera itu akan berdatangan mendengar panggilan si penjaga itu sekedar untuk berebut makanan.  Yang yang pasti, banyak yang menarik dari Hutan Kera Nepa ini

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.