Jalan menuju ke gua tidaklah terlalu lebar. Daei jalan raya hanya beberapa langkah saja akan tampak pemandangan dinding masuk gua yang mempesona dengan stalaktit dan stalakmit. Memasuki guna terasa ruang udara dalam gua cukup sejuk dengan sirkulasi udara yang cukup dan tidak pengap, karena di ruang pertama ini ada lubang diatas gua sehingga cahaya matahari menerangi keseluruhan ruang gua. Di sisi timur ada patung kelelawar besar pas di tengah aula ada onggokan batu dengan hiasan pagar terbuat dari batu.
Berjalan ke samping kiri gua akan menitih jembatan kecil yang dibawahnya ada penampungan air. Air tersebut berasal dari atas gua,menetes tanpa henti. Sampan kecil di bawah jembatan juga telah di siapkan untuk bisa di naiki oleh pengunjung,di aula kedua sudah ada kursi-kursi cantik berbahan kayu jati. Disitu juga ada cafeteria tempat memanjakan wisatawan dalam menikmati keelokan Gua Sukarno .Di ruangan ini juga ada lubang menganga di atasnya dan pada jam-jam tertentu sinar matahari menerobos ruang di bawahnya. Memang luar biasa mempesona bagi mata siapa saja yang ada di ruangan tersebut.
Di areal kedua ini ada sumur yang dalamnya sekitar 41 meter yang sengaja di tutup untuk menanggulangi kotoran-kotoran agar tidak masuk ke sumur. Sumur itu ditutup atasnya saja tetapi airnya yang alami tetap akan dimamfaatkan.
“Ada seseorang ahli geologi yang mengatakan bahwa air di sumur itu kandungan memeralnya sangat tinggi,” terang Sugiman salah seorang warga desa Panaongan.
Baca juga: Dari Wangsit Sukardi sampai Gua Sukarno
Di areal ini juga tersedia tempat untuk ber selfie (swa foto) untuk mengabadikan diri dan tempatnya lumayan menarik dengan pintu kayu jati. Disitu ada ruangan dengan pernak-pernik yang terkesan wah, dan memberikan keleluasaan pengunjung untuk mendapatkan memori bila dirinya pernah berkunjung ke Gua Sukarno.
Melewati lorong yang dinding-dindingnya terdapat lukisan cat presiden Sukarno dan kereta kuda. Dan bila naik ke atas tangga akan nampak aula yang lebih luas lagi. Di areal ini juga ada lubang gua dan hawa yang sejuk terasa sejuk. Di ujung barat daya terdapat pintu keluar lebih lebar ketimbang pintu yang pertama.
Pengakuan pengelola, ada investor yang mengnginkan, bahwa kedepannya di areal ini akan di bangun perpustakaan. ”Tujuan kami nanti memberikan edukasi (sarana pembelajaran) bagi pengunjung dan anak-anak sekitar, tambahnya Hairul Anwar.
Benturan antara sejarah dan mitos kelak terjadi di sini. Hhe..