Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan

Pangeran Cakra Ningrat I ( 1624-1648)

Nama aslinya adalah Raden Praseno, kawin dengan Ratu ibu ( Syarifah Ambami) dan dikaruniai 3 oran putra yaitu : RA. Atmojonegoro, R. Undakan, dan Ratu Mertopati.

Dari istri yang lain mempunyai putra, antara lain adalah Deman Melaya, yaitu ayah dari Trunojoyo. Beliau sering berada di Mataram dan meninggal dunia  karena tikaman keris Setan Kober milik Pangeran Alit, beliau bersama RA. Atmojonegoro mengadakan perlawanan pada Pangeran Alit dan keduanya sama-sama meninggal. Makam Pangeran Cakraningrat 1 ini dimakamkan di Imogiri.

Pangeran Cakra Ningrat II ( 1648-1707 )

Nama aslinya adalah Raden Undakan. Beliau adalah putra dari Pangeran Cakraninrat I. Seperti juga ayahnya, beliau banyak menghabiskan waktunya di Mataram. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Trunojoyo dengan Mataram.

Pangeran Cakraningrat II ( paman Trunojoyo ) oleh Trunojoyo kemudian diasingkan  ke Ledoyo Kediri. Kemudian beliau bekerjasama dengan VOC dan diangkat kembali di Sampang.

Pangeran Caklraningrat II ini meninggal di Kamal, dalam perjalanannya pulang dari Mataram ke Madura. Karena itu maka Pangeran Cakraningrat II ini disebut juga Pangeran Siding Kamal.

Pangeran Cakraningrat III ( 1707-1718 )

Beliau adalah putra dari Pangeran Cakraningrat II. Beliau punya menantu bernama Arya Adikoro yang menjabat Bupati Pemekasan. Pangeran Cakraningrat III ini disebut juga Sebagai Pangeran Siding Kapal, karena meninggal diatas kapal setelah terjadi  kesalahpahaman nya dengan Belanda.

Pangeran Cakraningrat IV ( 1718-1745 )

Beliau adalah saudara dari Pangeran Cakraninrat III. Pada masa pemerintahannya, Kraton Tonjung dipindah ke Sebilangan. Saat pertempuran dengan Belanda Kraton Sembilangan dapat dikuasai oleh Belanda. Pangeran Cakraningrat IV melarikan diri ke Banjarmasin, namun oleh Sultan Banjarmasin ditangkap dan diserahkan kepada  VOC di Batavia. Dari sini Pangeran Cakraningrat IV dibuang ke Tanjung Harapan ( Kaap de goede Hoop ). Sebab itu beliau mendapat sebutan senbagai Pangeran Sidingkap.

Beliau disemayamkan di Komplek pemakaman Aer Mata. Setelah meninggalnya Pangeran Cakraningrat IV ini, gelar raja di Bangkalan menjadi   Pangeran Cakradiningrat.

 Pangeran Cakraadiningrat V ( 1745 – 1770 )

Beliau bernama Penimbahan Sidho Mukti putra dari Pangeran cakraningrat IV. Beliau juga’ di makamkan di komplek pemakaman Air Mata.

Pangeran Cakraadiningrat VI ( 1770-1780 )

Beliau adalah cucu dari Pangeran Cakraadiningrat V. beliau di angkat karena ayahnya meninggal dunia pada usia muda. Beliau di makamkan di komplek pemakaman Air Mata.

Pangeran Cakraadiningrat VII ( 1780-1815 ) 

Beliau adalah putra dari Pangeran Sidho Mukti,dengan kata lain beliau adalah saudara dari ayahnya Pangeran Cakraadiningrat VI. Dengan demikian Pangeran Cakraadiningrat VII ini adalah paman dari Pangeran Cakradiningrat VI, nama aslinya dalah Raden Tawangalun. Gelar beliau  yang lain adalah Sultan Bangkalan, kemudian terkenal dengan nama Sultan Cakradiningrat I. Beliau di makamkan di komplek pemakaman Air Mata.

diangkat dari: http://dielo.xtgem.com/

Responses (10)

  1. wallahu a’lam
    semoga ketemu dgn saudara nya..
    cb cek di desa peji tanjung bumi.ayah sy simin atau saimin lahir 1929 tgl di pontianak

  2. Assalamualakum
    Gan Mohon di Ulas juga Asal Muasal leluhur Komplek Makam Cakramas konon ini makam keturunan Raja2 Bangkalan Di Sumur Kembang Kel. Pejagan Bangkalan Kota, Soalnya kata ortu sy keturunan sana lg ingin sambung Silsilah dan Silaturahmi sy skrg di Pulau terluar indonesia sdh lost kontak…
    Jazakallah….

  3. artikelnya bagus sekali, dan informasinya pun nampaknya valid. sayangnya artikel ini tidak disertai daftar pustaka. alangkah lebih baik jika artikel yang sudah bagus ini diberi referensi/sumber rujukan.

  4. Nama saya Muhammad Randy Rafsanjani bin Muhammad Hasan bin Haji Rahmat lahir 10 oktober 1940 bin Simin bin Sidin alias Saidin alias Sayyidin.

    Cerita dari keluarga,datu kami yg bernama Simin ini berasal dari Bangkalan,beliau berdua dengan satu orang saudaranya melakukan perjalanan ke banjarmasin,datu simin ini tinggal kawin dan memiliki keturunan dibanjarmasin dan saudaranya terus melanjutkan perjalanan,kurang tau kemana atau mungkin kembali ke bangkalan madura.
    Mohon sudi kiranya,ada yg bisa membantu kami dalam menelusuri sejarah keluarga kami.

    1. Barangkali taraten Bangkalan bisa membantu menemukan Saudara Muhammad?. Saran saya, agar dicari sumber awal kerabat yang mengarah ke keluarga yang akan dicari. Paling tidak, temukan alamat atau daerah tempat tinggal awalnya, karene Madura sekarang telah terjadi pembangunan yang pesat

      1. Kami kurang info mengenai bangkalan madura…bahasa dan adat istiadat pun sudah hilang.
        Bingung kemana harus memulai…karena cuma tau datu simin berasal dari bangkalan pakai kapal dagang kebanjarmasin.

  5. Kakek saya berdarah bangkalan madura..beliau bernama haji rahmat bin simin bin saidin lahir pada 10 oktober 1940
    Datu saya Simin berlayar bedua saudaranya dari Bangkalan menaiki kapal dagang hingga sampai kepelabuhan pasar lima banjarmasin,saudaranya lalu melanjutkan perjalanan,dan Datu Kami Simin tinggal dibanjarmasin lalu memiliki istri dan keturunan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.