Carok Sebagai Ekspresi Identitas Etnis Madura

Ilustrasi: Carok

Apabila seorang lakilaki yang dilecehkan harga dirinya,namun kemudian ternyata tidak berani melakukan Carok, orang Madura akan mencemoohnya sebagai tidak lakilaki (lo’lake). Bahkan, beberapa informan justru menyebutnya sebagai bukan orang Madura, seperti dikatakan oleh Gutte Bakir, salah seorang blater dan jagoan didesanya. Katanya, “Mon lo’bangal aCarok ajjha’ngako oreng Madhura” (jika tidak berani melakukan Carok jangan mengaku sebagai orang Madura).

Jadi, orang Madura melakukan Carok bukan karena sematamata tidak mau dianggap sebagai penakut meskipun sebenarnya takut mati melainkan juga agar dia tetap dianggap sebagai orang Madura. Bila demikian halnya, Carok juga berarti salah satu cara orang Madura untuk mengekspresikan identitas etnisnya. Itu semua semakin memperkuat anggapan bahwa Carok bukan tindakan kekerasan pada umumnya, melainkan tindakan kekerasan yang sarat dengan maknamakna sosial budaya sehingga harus dipahami sesuai dengan konteksnya(Harry,2008).

 Pembahasan mengenai pelaksanaan Carok ini akan difokuskan pada siapa yang melakukan (termasuk siapa yang menjadi sasaran), bagaimana cara melakukan, kapan waktu melaklukan, di mana lakukan, dan alat apa yang dipergunakan.

Mengenai siapa yang melakukan Carok, semua data empiris secara jelas menunjuk semua orang yang merasa harga dirinya telah dilecehkan sehingga merekalah yang selalu berinisiatif melakukannya. Akan tetapi, ketika Carok terjadi, pengertian Carok adalah kedua pihak yang terlibat dalam Carok itu.

Jika Carok dilakukan oleh lebih satu orang, pasti pelaku Carok dibantu oleh kerabat dekatnya (taretan dalem) yang memiliki sifat sebagai orang jago. Bahkan, bisa juga kerabat yang ikut membantu Carok, meskipun termasuk kerabat dekat.

Jika terjadi Carok balasan oleh pihak yang kalah terhadap pihak yang menang, kemungkinan yang akan melakukannya pertamatama adalah orang tua; jika orang tua tidak mampu karena alasan usia telah tua atau alasan tertentu, maka kemungkinan yang lain adalah saudara kandung (kakak atau adik) atau kerabat dekatnya, seperti saudara sepupu.

Incaran atau sasaran utama dalam Carok balasan adalah orang yang menang dalam Carok sebelumnya (musuhnya). Akan tetapi, biasanya Carok balasan tidak dapat segera dilakukan karena musuh sedang menjalani hukuman di penjara yang ratarata di pidana antara tiga sampai lima tahun (Agustinus,2008).

Tulisan bersambung:

  1. Memahami Tradisi Carok Pada Masyarakat Madura
  2. Carok Sebagai Ekspresi Identitas Etnis Madura
  3. Pelaku Carok Tergolong Sebagai Jago

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.