Asta Buju’ Panaongan, Lahir dari Pasir Hamil

Penemukan Asta Buju’ Panaongan akhirnya menjadi heboh dan menjadi perhatian masyarakat luas. Sejak itu buju’ (kuburan yang dikeramatkan) menjadi perbincangan masyarakat di sejumlah daerah dan bahkan kabarnya sampai ke luar negeri. Saat itu pula Asta Buju’ Panaongan ramai dikunjungi para penziarah.

Berikut  nama-nama penghuni kuburan Astah Buju’ Panaongan menurut hasil penelitian tim Pusat Arkeologi Islam Jakarta pada tanggal 22 sampai dengan 27 April 2000 :

  1. Syech Al- Arif Abu Said (wafat 1292)
  2. Syech Abu Suhri (wafat 1281)
  3. Nyai Ruwiyah (wafat 1328)
  4. Nyai Abu Mutthalif (wafat tanpa tahun)
  5. Nyai Al- Haj Abdul Karim (wafat tanpa tahun)
  6. Nyai Ummu Nanti (wafat 1820)
  7. Nyai Sarmi (wafat 1847)
  8. Nyai Ma’ruf (wafat tanpa tahun)
  9. Nyai Ummu Safuri (wafat tahun kurang jelas)

(Penulis: Yan Kay, Editor: Syaf Anton Wr)

Response (1)

  1. Menarik sekali buat para pecinta sejarah. Sebab tahun-tahun dari makam itu sezaman dengan masa kerajaan Singhasari dan Majapahit. Mustinya, angka dalam nisan tersebut bisa dijadikan bukti kukuh bahwa agama Islam tersebar di Madura Utara jauh di awal dakwah Islam yang dilakukan para wali di Jawa. Bahkan Islam itu sendiri hadir di Pulau Madura jauh di awal dari berdirinya kerjaan Islam Demak. L
    Jika demikian, mari kita revisi alur sejarah Islam yang selama ini terpaku di Jawa saja.

    Selamat meneliti kembali para pemerhati sejarah Madura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.