Legenda Asal-Usul Sampang, Madura

Sekedar ilustrasi

Jejak yang Tak Pernah Hilang

Bertahun-tahun kemudian, ketika Sampang mulai ramai oleh pedagang dan pelaut, para tetua masih menyimpan cerita tentang Pohon Sampangan. Mereka berkata, siapa pun yang berdoa di bawah pohon itu dengan hati tulus akan mendapatkan ketenangan batin.

Beberapa orang mengaku pernah melihat sosok perempuan berkerudung putih berjalan di sekitar pohon menjelang senja. Kadang tampak samar, kadang hanya terlihat bayangan dan bau kenanga yang kuat.

“Jangan takut kalau mencium wangi kenanga tanpa bunga,” kata orang tua pada cucunya. “Itu tandanya Nyi Roro Menges sedang melintas, memastikan tanah ini tetap damai.”

Ada pula cerita bahwa setiap kali badai besar mendekati pantai selatan, angin aneh akan berputar di sekitar pohon itu, seolah membentuk perisai. Rumah-rumah di sekitarnya selamat dari terjangan ombak. Orang-orang percaya bahwa roh Nyi Roro Menges masih menjaga kampung tempat ia pernah beristirahat.

Antara Mitos dan Sejarah

Bagi sebagian orang, kisah Nyi Roro Menges hanyalah legenda — cerita rakyat yang diwariskan dari mulut ke mulut. Namun bagi warga Sampang, legenda itu adalah bagian dari jati diri mereka.

Nama Sampang bukan sekadar penanda wilayah, melainkan simbol keseimbangan antara daratan dan lautan, antara manusia dan alam, antara yang tampak dan yang gaib.

Di beberapa kesempatan, para budayawan Madura menyebut legenda ini sebagai bentuk awal kesadaran ekologis masyarakat setempat: menghormati alam, menjaga air, tidak menebang pohon sembarangan. Pohon Sampangan bukan hanya penanda makam, tapi juga pengingat bahwa manusia hidup berdampingan dengan kekuatan yang lebih besar — yang harus dihormati, bukan ditantang.

Jejak di Masa Kini

Kini, ratusan tahun telah berlalu. Kota Sampang tumbuh menjadi daerah ramai di pesisir barat Madura. Jalanan ramai, bangunan menjulang, tapi di tengah semua itu, cerita tentang Nyi Roro Menges masih hidup.

Di beberapa dusun tua, orang masih meyakini keberadaan keturunan Pohon Sampangan — pohon besar yang konon tumbuh dari akar yang sama dengan pohon pertama. Di bawahnya, peziarah datang menyalakan dupa, berdoa, atau sekadar duduk diam mengingat kisah lama.

“Kalau kau datang ke Sampang,” kata seorang warga tua, “cobalah mampir ke tempat itu. Berdirilah di bawah pohon besar di tengah desa. Tutup matamu, hirup udara pelan-pelan. Kalau beruntung, kau akan mencium bau kenanga dan mendengar bisikan lembut, seolah ombak sedang bercerita.”

Warisan Nyi Roro Menges

Kisah Nyi Roro Menges adalah warisan yang menautkan Sampang dengan laut. Ia bukan hanya sosok mistis, tapi juga lambang kebijaksanaan dan kasih. Dalam tradisi lisan Madura, perempuan sering digambarkan sebagai penjaga harmoni, dan Nyi Roro Menges menjadi simbol perempuan penjaga keseimbangan antara alam dan manusia.

Ia tidak meninggalkan istana atau kerajaan, tetapi meninggalkan sesuatu yang lebih abadi: nama, pohon, dan kisah.
Nama yang menandai kota.
Pohon yang meneduhkan.
Dan kisah yang terus diceritakan lintas generasi.

Dari Akar ke Nama

Demikianlah legenda asal-usul Sampang — kisah yang berakar dari cinta dan penghormatan pada alam. Dari seorang perempuan misterius yang datang bersama badai, dari sebatang pohon yang tumbuh di atas makamnya, lahirlah sebuah nama yang kini dikenal luas di Madura dan Nusantara.

Sampang, yang dulu Sampangan, menjadi simbol peralihan antara masa lalu dan masa kini, antara legenda dan kenyataan.
Dan selama orang-orang masih bercerita tentang Nyi Roro Menges, maka Sampang takkan pernah kehilangan jiwanya.

“Sampang bukan sekadar tanah kelahiran,” kata orang tua di sana,
“ia adalah kisah, dan setiap kisah punya penjaganya.”

*****

🪶 Tulisan ini disusun berdasarkan penuturan masyarakat Sampang yang secara turun-temurun meyakini kisah Nyi Roro Menges dan Pohon Sampangan sebagai asal mula nama daerah mereka. Legenda ini menjadi bagian penting dari identitas budaya Madura, yang terus hidup melalui tutur, tradisi, dan doa para penduduknya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.