Adapun sastra Madura yang bersifat Populis, kondisi sastra ml lebih baik dan sastra Partikularis. Meskipun tidak meledak menjadi sebuah trend, namun keberadaanya masih sering kita jumpai dewasa mi, Cerita Rakyat dan Syi’ir Madura ternyata masih diminati meskipun dengan kadar yang tidak terlalu tinggi,
Cerita rakyat .Madura yang ada di kalangan masyarakat Bangkalan telah ada sejak dahulu kala. Fase awal lahirnya berbagai bentuk cerita rakyat Madura, berada dalam ruang hidup tradisi lisan yaitu cerita rakyat disajikan melalui media bercerita secara langsung dan pencerita ke pendengar. Faseinikemudian meredrup dan trend cerita rakyatpun berganti menjadi fase tulis.
Di fase ini, banyak cerita rakyat dituliskan dalam media buku dan diterbitkan. Trend selanjutnya ada ketika internet mulai dikenal secara luas di Bangkalan. Banyak dan cerita rakyat yang tertulisinikemudian dipublikasikan secara tertulis di media internet. Di fase mi, para pemerhati budaya dan cerita rakyat, melakukan berbagai macam upaya agar masyarakat masih mengenal cerita rakyat Madura melalui berbagai media daring atau yang kita kenal sebagai media digital.
‘Ketika Suramadu diresmikan, kabel optik sebagai sarana pendukung akses internet pun turut serta direkatkan di bawahnya, menyambungkan akses internet dan Jawa ke Madura, khususnya ke Bangkalan. Dengan demikian, akses internet pun menjadi lancar. Dalam kondisi yang demikian, trend media cerita rakyat pun mulai berkembang. Kini masyarakat Bangk alan berjalan melewati fase selanjutnya yaitu digital visual. Di fase mi, meskipun basisnya tetap internet, konten informasi yang disukai masyarakat kembali beralih dan yang semula tulis menjadi lisan. Konten-konten yang dimaksud di atas adalah konten-konten informasi yang ada di youtube dan sejenisnya. Beberapa contoh unggahan cerita rakyatinimisalnya dengan judul “Ke’ Lesap” oleh Hasan Sasra yang dapat diakses di https ://www.youtube . com/watch?v=eUPp 9didZul.
Adapun terkait sastra Madura Populis jenis ke 2 yaitu syi’ir, sastrainimasih tetap dijumpai ditampilkan di ranah publik, seperti melalui pengeras suara yang ada di musholla maupun masjid-masjid yang ada di Bangkalan, bahkan di sepanjang jalan jalur timur Bangkalan menuju kabupaten Sampang, seringkali kita jumpai masyarakat membacakan syi’ir di pinggir-pinggir jalan untuk nieminta derma dalam rangka pembangunan masjid-masjid yang ada di daerah tersebut.
Tulisan berkelanjutan:
- Perkembangan Bahasa dan Sastra Madura di Bangkalan
- Kondisi Umum Bahasa Sastra Madura di Bangkalan
- Bahasa dan Sastra Madura Tradisional di Bangkalan
- Merindukan Masa Keemasan Bahasa Madura
Simpulan dan interview dengan para informan tentang Lanskap Bahasa dan Sastra Madura; di balik semakin berkurangnya popularitas bahasa dan sastra Madura di kalangan generasi muda, para informan masih berharap banyak pada perkembangan bahasa dan sastra Madura. Mereka masih merasa bahasa dan sastra Madura layak untuk dikembangkan karena di dalam bahasa dan sastra Madura sendiri ada unsur=unsur yang tinggi yang berhubungan dengan kebudayaan seperti unsur seni, filosofi, dan aturan-aturan hidup.











