Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Menggali Sejarah Bangkalan, dari Pra Islam Hingga Cakraningrat

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Menggali Sejarah Bangkalan, dari Pra Islam Hingga Cakraningrat ► Page 2

Ditayangkan: 06-05-2011 | dibaca : 21,144 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi. Oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Juga ditemukan reruntuhan gua yang dikenal masyarakat dengan nama Somor Dhaksan, lengkap dengan candhra sengkala memet bergambar dua ekor kuda mengapit raksasa.

Berangkat dari berbagai temuan itulah, diperoleh gambaran bahwa antara tahun 1105 M sampai 1379 M atau setidaknya masa periode Singasari dan Majapahit akhir, terdapat adanya pengaruh Hindu dan Bhudda di Madura barat.

Sementara temuan arkeologis yang menyatakan masa klasik Bangkalan, ditemukan di Desa Patengteng, Kecamatan Modung, berupa sebuah arca Siwa dan sebuah arca laki-laki. Sedang di Desa Dlamba Daja dan Desa Rongderin, Kecamatan Tanah Merah, terdapat beberapa arca, di antaranya adalah arca Dhayani Budha.

Temuan lainnya berupa dua buah arca ditemukan di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang. Dua buah arca Siwa lainnya ditemukan di pusat kota Bangkalan. Sementara di Desa Tanjung Anyar Bangkalan ditemukan bekas Gapura, pintu masuk kraton kuno yang berbahan bata merah.

Di samping itu, berbagai temuan yang berbau Siwais juga ditemukan di makam-makam raja Islam yang terdapat di Kecamatan Arosbaya. Arosbaya ini pernah menjadi pusat pemerintahan di Bangkalan. Misalnya pada makam Oggo Kusumo, Syarif Abdurrachman atau Musyarif (Syech Husen). Pada jarak sekitar 200 meter dari makam tersebut ditemukan arca Ganesha dan arca Bhirawa berukuran besar.

Demikian pula dengan temuan arkeologis yang di kompleks Makam Agung Panembahan Lemah Duwur, ditemukan sebuah fragmen makam berupa belalai dari batu andesit.

Dengan temuan-temuan benda kuno yang bernafaskan Siwais di makam-makam Islam di daerah Arosbaya itu, memberi petunjuk bahwa Arosbaya pernah menjadi wilayah perkembangan budaya Hindu. Penemuan benda berbau Hindu pada situs-situs Islam tersebut menandakan adanya konsinyuitas antara kesucian. Artinya, mandala Hindu dipilih untuk membangun arsitektur Islam.

Arosbaya merupakan pusat perkembangan kebudayaan Hindu di Madura Barat (Bangakalan) semakin kuat dengan adanmya temuan berupa bekas pelabuhan yang arsitekturnya bernafaskan Hindu, dan berbentuk layaknya sebuah pelabuhan Cina. (Risang Bima Wijaya)

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(4)

taufik said on 03-08-2016

adakah hubungan p.cakraningrat dngn ki kalisep,nyi bendene serta mbah muhammad ali alias mbah suro yg kty guru pncak silat dibangkalan..??

Reply
Lontar Madura said on 07-08-2016

Saya tidak tahu persis hubungan silsilah tersebut. Kemungkinan bisa terjadi, sebab ketokohan seseorang (dalam bidang apapun) biasanya terkait dari para pendahulunya. Namun hal itu masih perlu penelusuran lebih dalam

Reply
david k. said on 03-09-2015

ada tulisan terkait dg makan Cakraningrat IV di Afrika Selatan:
http://www.sayangi.com/fitur/opini/read/12707/yusril-ihza-m-nelson-mandela-dan-cakraningrat-iv-dari-madura

Reply
Lontar Madura said on 07-09-2015

Untuk melengkapi keterkaitan tulisan diatas, kami posting “Yusril Ihza M: Nelson Mandela dan Cakraningrat IV dari Madura“. Terima kasih sharingnya

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Warisan Zaman: Kutorenon hingga Makam Raden Kanduruan
      In Sejarah Madura
    • Keris Aeng Tongtong, Pamornya Mendunia
      In Peristiwa Madura
    • Sejarah Masuknya Agama Islam di Sumenep (Bag. 2)
      In Sejarah Madura
    • “Jurus Ombak dan Angin” Komunikasi Politik Si Pencari Ikan
      In Budaya Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Asal Usul Leluhur Orang Madura
    • Tradisi Meminang Bagi Orang Madura
    • Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep
    • Makna Sekep dan Nilai Pusaka Madura

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close