Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Tradisi Ritual Tolak Balak Warga Arosbaya Bangkalan

Home » Peristiwa Madura » Tradisi Ritual Tolak Balak Warga Arosbaya Bangkalan

Ditayangkan: 26-09-2014 | dibaca : 1,557 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
tradisi ritual

(foto: maduracorner)

Ribuan warga Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan Madura, melakukan ritual tolak balak sebagai bentuk usaha agar terhindar dari mara bahaya dan berbagai macam penyakit.

“Malam ini adalah malam terakhir, jadi selam 9 malam semua warga masyarakat membaca burdah secara bersama-sama,” kata, Mahmudi, seorang tokoh masyarakat Arosbaya, Kamis malam. (25/09)

Acara ritual ini dilakukan secara serentak di masjid-masjid dan musholla setempat dengan baca-bacaan sholawat dan burdah sebagai bentuk permohonan kehadirat Allah SWT, agar masyarakat setempat terhindari berbagai masalah, khususnya bahaya penyakit.

Malam ini merupakan malam  ke-9, masyarakat yang sejak malam pertama membacakan burdah berkeliling kampung, diakhiri dengan pembacaan yaasin dan solawat nariyah serta pemotongan tumpeng nasi uduk, yaitu nasi uduk  berwana putih dan  kuning.

Mahmudi menjelaskan, tradisi ritual ini dilakukan masyarakat setempat secara terun temurun. “Berdoa dengan membaca burdah ini dilakukan sejak saya kecil sudah ada tradisi seperti ini, dan tujuannya bukan hanya berdoa untuk masyarakat sini, tapi juga untuk bangsa kita,” tambah anggota DPRD Bangkalan ini.

Hal ini juga dibenarkan oleh KH. Hamzah Amyat Munawir, pimpinan Ponpes Al Muhajirin kampung Paserean, desa Buduran  kecamatan Arosbaya, pembacaan burdah keliling itu selain untuk menolak balak dan segala jenis penyakit, juga sebagai syiar Islam.

“Sekarang ini banyak orang yang lupa terhadap burdah, padahal membaca burdah ini selain untuk menampakkan syiar islam, juga bisa menolak segala macam penyakit,” jelasnya.

Pembacaan burdah, tambah KH Amyat, dilakukan selama 40 hari, namun pada saat ini hanya dilaksanakan selama 9 malam. “Dulu kalau terjadi wabah penyakit masyarakat membaca Burdah selama 40 hari, saya juga berharap tradisi membaca burdah seperti ini bisa ditiru daerah lain di Indonesia untuk keselamatan bangsa,” pungkasnya. (syaf/mc)

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Rumusan Kongres Bahasa Madura
  2. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Loteng
  3. Perempuan Madura Itu Menaklukkan Toba Dream
  4. Budaya Madura: Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi
  5. Tradisi Ghatean, Tradisi Peduli Antar Sesama
  6. Festival Musik Tong Tong Meriahkan Hari Jadi Sumenep ke 742
  7. Disayangkan Museum Mandilaras Tak Terawat
  8. Pra Kongres Budaya Madura di Sumenep, Ada Apa Denganmu?
  9. Permainan Ojung Digelar di Desa Cakru, Jember
  10. Orang Malaysia Tertarik Bahasa Madura

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Gubernur Jatim Buka Temu Inovasi Ditandai Pemukulan Gong
    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close