Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Tradisi Nyadar, Nadar Leluhur dan Madu Samudra

Home » Tradisi Madura » Tradisi Nyadar, Nadar Leluhur dan Madu Samudra

Ditayangkan: 17-12-2010 | dibaca : 10,752 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Sebagai tradisi menghormati leluhur yang telah memberi jalan hidup. Sekaligus syukur pada ilahi yang telah menebar anugerah kehidupan.

Matahari terik mengiring mobil Mossaik menggelinding menyusur jalan di jalur selatan Pulau Madura. Setelah diawal pagi kami memulai perjalanan kali ini, sekitar empat jam kemudian akhirnya kami kembali sampai ke Sumenep untuk yang kesekian kalinya.

Upacara adat Nyadar, yang sekarang menjadi target liputan kami. Adalah kekayaan tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Walau orang Pinggir Papas yang begitu terikat melakoni tradisi ini setiap tahun, namun kenyataannya tradisi Nyadar sudah menjadi milik semua orang.

Tak heran bila setiap kali pelaksanaannya, orang-orang dari seluruh penjuru datang dengan motivasinya masing-masing. Maka jadilah upacara tradisi ini tumpah-ruah dengan orang-orang, baik ketika acara ziarah di hari pertama. Maupun di acara haul, atau yang mereka sebut dengan Kaoman, pada hari berikutnya.
Nyadar dilakukan di sekitar komplek makam leluhur, disebut juga asta, yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan nama Bujuk Gubang. Dalam setahun dilakukan tiga kali berturut-turut dengan rentang waktu satu bulan berselang. Pada Nyadar ketiga biasa mereka sebut dengan Nyadar Bengko.

Lokasi tersebut berada di Dusun Kolla, Desa Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi yang masih masuk Kabupaten Sumenep. Dari kota Sumenep sendiri untuk menuju lokasi masih harus menempuh jarak sekitar 13 kilometer lagi ke arah Selatan. Bila membawa kendaraan pribadi akan lebih baik, namun kalau terpaksa harus menggunakan kendaraan umum, di sana pun tersedia. Tidak perlu kawatir kesasar, karena lokasinya sangat terkenal, bertanya kepada penduduk setempat pasti tahu tempatnya.

Mossaik kali ini datang pada pelaksanaan upacara Nyadar yang pertama. Yang jatuh pada tanggal 23 dan 24 Juli 2005 H. Bila menurut perhitungan bulan, jatuh pada tanggal 17. Konon penentuan waktu pelaksanaan Nyadar berdasar musyawarah para pemuka adat, yang masih merupakan keturunan dari leluhur yang dimakamkan di asta itu.

Salah satu referensi Mossaik menyebutkan beberapa syarat sehubungan dengan pelaksanaan Nyadar. Syarat tersebut terdapat kaitan dengan peringatan Maulid Nabi. Yang pertama, pelaksanaan upacara tidak diperkenankan diadakan sebelum tanggal 12 Maulid.

Kedua, selamatan yang tidak boleh melebihi besarnya selamatan yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan syarat yang lain adalah para peserta upacara Nyadar terlebih dahulu diwajibkan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dari syarat tersebut selain mengindikasikan bahwa Nyadar tumbuh dan berkembang setelah Islam masuk. Selain itu juga mengimplikasikan bahwa penghormatan terhadap leluhur mereka tidak boleh melebihi

Pages: 1 2 3

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Warga Asal Madura di Banyuwangi Lestarikan Tradisi Macaan
  2. Tradisi Mantenan di Giligenting Sumenep
  3. Upacara Selamatan Kandungan Masyarakat Madura
  4. Tradisi Pir-piran, Meriahkan Lebaran Ketupat
  5. Upacara Adat Pengantin Legung Sumenep
  6. Tradisi Bhubu’an di Jaddih Bangkalan
  7. Philosophy Pencak dalam Perspektif Kacamata Masyarakat Madura
  8. Tari Rondhing Tarian Prajurit Madura
  9. Mengenal Busana Tradisi Madura
  10. Membumikan Kembali Tradisi Barzanji

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Gubernur Jatim Buka Temu Inovasi Ditandai Pemukulan Gong
    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close