Tradisi Carok Sebagai Substansi Substansionalistik

Berpijak pada konsep dasar metafisika substansi yang substansionalistik, yaitu lebih menekankan pada aspek otonomi dan aspek statisme substansi, maka tradisi carok sebagai substansi yang bersifat substansionalistik, di dalamnya terkandung dua unsur utama. Kedua unsur tersebut adalah aspek otonomi danaspek statisme.

  1. Aspek Otonomi

Makna substantif tradisi carok dalam ke-otonomi-annya yang bersifat substansionalistik, menempatkan aspek kekerasan pada lapisan kenyataan paling dasar, berdikari dan bersifat tetap dari tradisi carok. Tindakan kekerasan dalam tradisi carok hampir selalu diawali oleh peristiwa pelecehan harga diri. Dalam konteks aspek ini, walaupun tradisi carok sebagai “das ding an sich” merupakan kekerasan, tetapi carok mendapatkan tempat yang “terhormat” dan “istimewa”, dengan tidak menyebut pembunuh bagi yang berhasil menghabisi nyawa lawannya dan tidak ada pula kutukan atau kecaman. Kekerasan khas gaya Madura yang terdapat dalam tradisi carok inilah, yang kemudian disebut sebagai keunikan dan keberlainan carok dibandingkan bentuk kekerasan yang lain.

Aspek otonomi dalam tradisi carok yang mengandung unsur keunikan dan keberlainan, tidaklah berarti bahwa ada relasi antara tradisi carok dengan aspek sosial-budaya masyarakat Madura. Akan tetapi, keunikan dan keberlainan itu menyangkut pada aspek penyebab (pelecehan harga diri dan perasaan malu) dan pelaksanaan (cara-cara melakukan carok) tindakan kekerasan dalam tradisi carok itu sendiri. Artinya bahwa ketika kata carok itu terucap, maka yang pasti akan ada rangkaian proses peristiwa, yaitu pelecehan harga diri-perasaan malupelaksanaan carok-pembunuhan. Rangkaian ini jelas mengandung “relasi” satu arah seperti yang dimaksudkan oleh Aristoteles, yaitu selalu aksidensia “terarah”

kepada substansia, tetapi tidak sebaliknya. Oleh karenanya pelecehan harga diri, perasaan malu dan tindakan konkrit berupa carok dengan segala modusoperandinya sebagai aspek otonomi, hanyalah memberi “warna” kepada substansi carok, yaitu kekerasan sebagai kenyataan dasariah dalam tradisi carok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.