Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Tidak Sembarang Tempat Membangun Rumah

Menuju > Home | Budaya Madura | Tidak Sembarang Tempat Membangun Rumah

Ditayangkan: 28-05-2019 | dibaca : 335 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
  1. Selama proses membangun dan pengerjaan bagian atas lalu masang pano’on (memasang kerangka atap) pada kerangka kuda-kuda diberi/diikat/digantung rarampadhân (sesajian) yang isinya antara lain:
  • Dua buah kelapa gading yang ditancapi kembhang du’remmek (bunga cempaka diberi helai bunga mawar dan ditusuk melati),
  • Satu ikat padi,
  • Dua  bonggol jagung,
  • Sebuah ketupat
  • Sejumput aneka biji-bijian,
  • Kemudian dipancang  bendera dan kain, dan selanjutnya setelah memasuki tahap pengerjaan selanjutnya, kain tersebut diberikan kepada kepala tukang.
  1. Semua kayu besar yang melintang, seperti lambhâng (balk latei), bhâlândhâr (penampang), bâllu’ emmor (balk mur) pa-tampa (balk ring) tidak boleh ada sambungan, apalagi ditengah. Kalau ada sambungan ditengah maka disebut dengan istilah “kaber aghântong” (ular berbisa menggantung), konon penghuninya akan selalu mendapatkan musibah.

Tahapan pengerjaan bagian atas (foto: goole_image)

Tapi untuk saat sekarang sudah tidak dipakai lagi, mengingat tanah yang sudah semakin menyempit dengan banyaknya penghuni yang membutuhkan pembangunan rumah baru. Namun untuk membangun rumah dalam kondisi sekarang sebagian masyarakat masih meyakini penetapan tanggal, han dan bulan juga masih diperhitungkan dalam membangun sebuah rumah tinggal. Hal tersebut sampai saat sekarang masih tetap berlaku. Hal termasuk salameddhân (selamatan/kenduri) dengan mengundang tetangga, yang merupakan pengejawantahan rasa syukur pada Yang Maha Kuasa yang telah memberi kemampuan membangun rumah baru.

Pada dasarnya, sebagian warisan budaya masyarakat Sumenep, khususnya masyarakat tradisional masih tetap mempertahankan, dan merupakan kepercayaan yang tak bisa dihapus begitu saja.

Penulis: Tadjul Arifin R; Editor: Syaf Anton

Tulisan berkelanjutan:

  1. Tahapan Membangun Rumah Bagi Masyarakat Sumenep
  2. Tidak Sembarang Tempat Membangun Rumah
  3. Mitos dan Membaca Kondisi Lingkungan

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
  • Jumlah Pengunjang

    • Asal Usul Leluhur Orang Madura - 92,037 views
    • Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep - 48,574 views
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan - 42,371 views
    • Tembang Macapat Madura dan Sejarah Pengembangannya - 38,368 views
    • Puisi Madura: Abdul Gani - 35,417 views

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close