Takat Lanjang, Kampung Terapung di Perairan Sapeken

tekat lanjang Diantara barisan pulau yang terdapat di perairan Pulau Sepeken, Kabupaten Sumenep, terdapat sebuah kampung yang cukup unik, kampung tersebut adalah Kampung Takat Lanjang yang merupakan perkampungan apung seperti yang terdapat di Pulau Selayar Sulawesi Selatan.

Mengujungi perkampungan terapung ini, tampak dari jauh menyerupai sebuah keramba ikan raksasa di tengah laut, namun sebenarnya dari sejumlah “keramba” itu adalah rumah tempat tinggal penduduk setempat, yang sengaja memiliki kediaman mereka yang telah dijalaninya secara turun menurun.

Rumah yang terbuat dari susunan batang bambu dan berdinding gedek itu, serta ditahan dengan tonggak-tonggak kayu, oleh masyarakat sekitar disebut sebagai sebuah kampung Takat Lanjang (lanjhang/lanjeng= id:panjang), atau tempat tinggal yang memanjang.

Karena di kampung ini berderet rumah-rumah secara membanjar panjang, dan ditengah-tengahnya terdapat gerbang utama untuk menuju rumah-rumah penduduk.

Kampung Takat Lanjang ini dihuni 21 KK, terdiri dari 30 orang. Kehidupan mereka sangat bersahaja, guyub serta saling bahu membahu satu dengan yang lain, yang semuanya bergatung dari hasil melaut. Selain mengandalkan dari menangkap ikan, mereka juga memanfaatkan halaman lautnya, mengembangkan rumput laut. Jadi seluruh hari-harinya dihabiskan di tengah laut, karena hanya dari lautlah mereka melanjutkan kehidupannya.

Namun khusus pada hari Kamis sore, sebagian besar dari penghuni kampung ini berangkat berperahu menuju daratan, yaitu ke arah Pulau Sepanjang atau Pulau Sedulang sampai keesokan harinya untuk berbelanja kebutuhan sehari-harinya serta menunaikan ibadah sholat Jum’at di pulau tersebut, maka setelah itu mereka kembali ke kampung untuk kembali lagi menyisakan hidupnya di tengah laut.

Meski hidup ditengah laut mereka tidak pernah melupakan urusan pendidikan, hal ini terbuti dengan tidak adanya anak usia sekolah yang bermukim di kampung itu, pasalnya ketika anak-anak memasuki usia sekolah, mereka titipkan pada kerabatnya yang hidup berumah di pulau terdekat. Satu kenyataan, apapun dan bagaimanapun cara hidup warga di Tekat Lanjang, bukan berarti untuk mengisolasikan diri dari komunitas daratan, karena kenyataan hidup mereka berada di laut (Gun/syaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.