Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Sumenep dalam Sejarah dan Otoritas Kepenulisan

Home » Artikel Budaya » Sumenep dalam Sejarah dan Otoritas Kepenulisan

Ditayangkan: 21-03-2011 | dibaca : 4,613 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

M. Farhan Muzammily 

Dalam kerja-kerja kepenulisan terutama yang berkaitan dengan jurnalistik kesalahan menulis ejaan kata adalah kesalahan yang tidak bisa dimaaf kan. Dalam level makro, yang dalam hal ini adalah kepenulisan sejarah, kesalahan menulis ejaan kata tentu saja tidak sefatal kesalahan pengumpulan data. Walaupun menulis sejarah juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menulis berita dalam ruang lingkup pers, dalam masalah akurasi data maupun nara sumber yang dijadikan komposisi utama da lam adonan informasi yang disajikan. Artinya, baik menulis berita yang biasa menjadi menu harian se tiap orang dalam ruang akses informasi maupun apalagi menulis sejarah sebagai dokumentasi penga laman kolektif suatu bangsa pada masa lalu, tuntu tan validitas pesan yang termaktub di dalamnya harus mengandung kebenaran higienis yang bebas dari bakteri maupun polusi kepentingan, baik kepen tingan pribadi penulis maupun kelompok tertentu yang berperan dominan dalam aktivitas penuli sannya.

Urgensi Penerbitan Buku Sejarah

Abraham Lincoln, salah satu presiden Amerika Serikat, pemah berkata : One cannot escape history, orang tidak dapat menghindar dari sejarah. Dalam sebuah pidato Bung Karno yang tertanggal 17 Agustus 1966 sekaligus yang menjadi pidato kenega raan terakhirnya dalam peringatan hari kemerde kaan kicauan Lincoln tersebut dikutipnya. Pidato tersebut oleh beliau diberi judul Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah!.

Di dalam pidato tersebut. Bung Karno tidak hanya menegaskan kalau setiap orang tidak bisa menghindari sejarah, namun jangan sampai setiap kita mencoba untuk meninggalkan sejarah. Lalu bagaimana seharusnya kita menyikapi sejarah?

Sebenamya kalau disebut telah meninggalkan, menghindari, melupakan, atau apapun kata lain yang sepadan dalam konteks “masa bodoh dengan SEJARAH”, siapa yang bisa melakukannya? Bukan  kah sebagaimana Eugene O’Neill dalam salah satu dialog dramanya mengatakan kita hidup di dalam nya? Kita menjadi bagian nyata dari sejarah itu sendiri. Karena hari kemarin, hari ini, maupun hari esok yang akan datang, semuanya akan ter-cover dalam setiap sisi lampiran lembar kehidupan yang dibasahi oleh tinta sejarah.

Pages: 1 2 3 4

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Acara Pernikahan dalam Masyarakat Madura
  2. Metaformosa Budaya; Ludruk Dalam Konvigurasi Teologi
  3. Hermeneutika Cangkolang dalam Proses Pendidikan Berbasis Moral
  4. Sudut Pandang Pulau Madura
  5. Aspek Transendensi dan Imanensi Dalam Tradisi Carok
  6. Legitimasi Subyektif Pemuka Agama Masyarakat Kangean
  7. Penyebaran Islam di Sumenep dan Perkembangannya
  8. Respon Keyakinan Keagamaan Orang Kangean
  9. Keaneragaman Seni Tradisi Madura
  10. Masa Kekuasaan Panembahan Mandaraga

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Gubernur Jatim Buka Temu Inovasi Ditandai Pemukulan Gong
    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close