Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Strategi Politik Arya Wiraraja

Home Strategi Politik Arya Wiraraja

Ditayangkan: 13-03-2014 | dibaca : 1,215 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penobatan adipati Sumenep Arya Wiraraja dalam gelar prosesi hari jadi Sumenep ke 744

Penobatan adipati Sumenep Arya Wiraraja dalam gelar prosesi hari jadi Sumenep ke 744

Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep dan dibawah naungan Kerajaan Singosari, bahwa pengutusan Arya Wiraraja menjadi adipati di kadipaten paling timur Pulau Madura ini merupakan “pengucilan” lantaran Raja Singosari merasa berseberangan pemikiran politikmya dengan Arya Wiraraja. Sedang Raja Singosari tampaknya juga dapat melihat kecerdasan serta kemampuan strategi politik Arya Wiraraja sehingga ia merasa khawatir menjadi ancaman kedudukannya sebagaik raja Singasari

Konon, dari perlakuan tersebut Arya Wiraraja merasa sakit hati dan kemudian menyusun strategi agar Jayakatwang Raja Kediri/Daha menyerang Kerajaan Singosari. Pada saat itu,  Kerajaan Singosari pada saat tengah mengalami kekosongan disebabkan para prajurit kerajaan sedang melakukan ekspansi ke daerah lain. Informasi kelemahan itulah kemudian dimanfaatkan dan disebarkan oleh Arya Wiraraja sehingga Kerajaan Kediri dapat melumpuhkan Kerajaan Singosari. Setelah runtuhnya Singosari, Raden Wijaya menantu dari Kertanegara, raja Singosari akhirnya  lari ke Sumenep untuk meminta perlindungan pada Arya Wiraraja.

Ketika di Sumenep, Arya Wiraraja menyarankan Raden Wijaya untuk meminta maaf kepada Kerajaan Kediri dan meminta tanah tarik yang merupakan cikal-bakal kerajaan Majapahit. pada kesempatan itu pula Raden Wijaya berjanji akan membagi tanahnya menjadi dua bagian.

Setelah Kerajaan Kediri berkibar dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasukan Mongol datang ke Jawa yang bertujuan untuk menaklukkan Kerajaan Singosari yang pernah menghina utusan Mongol. Ketika Prajurit Mongol berada di sekitar Surabaya, Arya Wiraraja mengajak Raden Wijaya untuk menemui prajurit Mongol. Wiraraja menceritakan bahwa Kerajaan Singosari telah runtuh dan kekuasaan kini dipegang Kerajaan Kediri. Agar prajurit Mongol tidak pulang dengan tangan hampa, Wiraraja menghasut Prajurit Mongol untuk menguasai Kerajaan Kediri. Taktik Arya Wiraraja ternyata berhasil diterima oleh Prajurit Mongol dan selanjutnya menyerang Kerajaan Kediri.

Saat itulah, Kerajaan Kediri kemudian runtuh. Selanjutnya, Raden Wijaya berdasarkan saran dari Wiraraja, beliau menyerang tentara Mongol yang tengah mengalami euforia kemenangannya dalam melawan Kerajaan Kediri. Tak pelak, Wiraraja dengan berbagai strateginya telah membawa kemenangan bagi Raden Wijaya untuk mengalahkan tentara Mongol. Disinilah titik tolak Raden Wijaya berkuasa dan menjadikan tanah Tariknya  sebagai pusat kekuasaan yang kemudian saat ini kita kenal Kerajaan Majapahit.

Berkat jasa-jasanya yang menyelamatkan dan membantu perjuangan Raden Wijaya, kemudian Arya Wiraraja diberi tanah kekuasaan di Majapahit Timur yang berkuasa di Negara Lamajang. pada saat itu jabatan Arya Wiraraja sebagai mangkubumi atau penasehat raja.

Baca Juga :
  • Karakter dan Stigma Orang Madura
  • Kota Tua Kalianget Peninggalan Penjahan Belanda

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Menikmati Indahnya Air Terjun Kokop
  2. Eksotisme Gua Mahakarya, Wisata Alam Pulau Gili Iyang
  3. Nikmati Alam Terbuka Gua Lebar di Sampang
  4. Nikmati Hamparan Pasir Putih Pantai Sembilan
  5. Pantai Siring Kemuning, yang Asri dan Sejuk
  6. Hutan Alam Kera Nepa Sampang
  7. Menikmati Hijaunya Alam Waduk Klampis
  8. Keindahan Gunung Pasir Pantai Salopeng
  9. Menikmati Keasrian Air Terjun Bungliyas
  10. Benteng Erfprins, Warisan Kolonial Belanda

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    Musik Saronèn
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2018/10/Saronen-Sarka.mp3
    Irama "Sarka'" Musik Tradisi Madura
  • Terbaru

    • Bhuju’ Tamonè, Menjauhkan Ari-ari dari Tanah
    • Rokat Tase’ Bentuk Syukur kepada Tuhan
    • Pendapat Ahli Tentang Labãng Mèsem
    • Meluruskan Makna Labãng Mèsem
    • Sekitar Penyebutan Labãng Mèsem
  • Komentar Anda

    • ZDNE on Madura dalam Gelombang Reformasi
    • Lontar Madura on Kirab Perahu Hias di Pulau Poteran
    • henri nurcahyo on Kirab Perahu Hias di Pulau Poteran
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Kisah Putri Nandi dari Sampang
  • Marlena
    Klik dan baca resensinya

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close