Sobung

(illustrasi:gudangkatakata.blogspot.com)
(illustrasi:gudangkatakata.blogspot.com)

Anekdot tentang Madura memang menarik dinikmati. Bahkan Gus Dur dan Cak Nun  (Emha Ainun Najib) menulis buku tentang anekdot Madura itu. Penggambaran kesedarhanaan, keluguan dan kekonyolonan orang Madura digambarkan sedemikian rupa, hingga siapapun mendengar cerita akan jadi tersenyum, seperti tentang sobung dibawah ini:

Suatu hari, rombongan asal Kudus berziarah ke makam Mbah Kholil Bangkalan Madura. Ketika turun dari bus pada tengah malam, diantara mereka tidak langsung berziarah ke makam itu melainkan masuk ke sebuah warung nasi.

“Bu, nasi ada ya, menunya apa?” kata salah seorang peziarah Marno memesan nasi pada penjaga warung.

“Wah maaf mas, nasinya  sobung,” jawab ibu penjual dengan bahasa Madura asli.

“Nggih sop bong tidak apa-apa, saya suka kok bu,” sahut Marno sambil duduk.

“Sobung mas, sobung,” jawab ibu penjual nasi lagi

“Ya bu, sop bong,” ujar Marno lagi.

Si penjual terbengong meilhat Marno dan kawannya masih menunggu.  Dalam hati Marno  juga bertanya-tanya, kenapa tidak segera dilayani nasi.

“Mas, nasinya habis jadi tidak bisa melayani,” jawab suami pemilik warung memberikan penjelasan.

“Kok gak bilang dari tadi pak, malah si Ibu tadi nawari nasi Sop Bong?”tanya Marno.

“Ibu tadi bilang sobung mas. dalam bahasa sini (Madura) itu artinya habis,” jawab bapak tadi.

“Oalah, saya kira nasi sobung itu nasi dengan sayur sop bong (bambu muda). Nggih mpun pareng,”gerutu Marno pamit sambil keluar warung. (Qomarul Adib/http://www.nu.or.id/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.