Situs Bersejarah Sumur Daksan, Tempat Semedi Pangeran Trunojoyo

[junkie-alert style=”red”]

sumur-daksan-sampang
Sumur Daksan tampak luar

Peninggalan purbakala ini berlokasi di Kelurahan Dalpenang sekitar 200 m dari pusat kota Sampang. Merupakan situs yang bersejarah yaitu tempat bersemedinya salah satu pembesar kerajaan Majapahit yang saat itu mengalami keruntuhan dan perpecahan, terbukti dengan adanya goresan gambar dua kuda dan raksasa yang terdapat pada sisi sumur tersebut

Memang wisata bersejarah Sumur Daksan (somor daksan) tak banyak dikenal, karena mungkin situs ini tidak masuk pada agenda lokasi kunjungan ziarah situs bersejarah Sampang, yang dilakukan pada setiap peringatan hari jadi Kota Bahari. Maka tak heran, masyarakat tidak mengetahui keberadaan situs tersebut.[/junkie-alert]

Sumur Daksan merupakan sebuah sumur tua yang berbentuk jurang dengan kedalaman sekitar empat meter. Selain ada airnya, laiknya sumur pada umumnya, di lokasi itu dapat ditemui tempat bertapa atau semedi. Berdasarkan keterangan sejarawan Sampang, sumur itu merupakan pertapaan Pangeran Trunojoyo pada masa penjajahan Belanda.

Situs itu baru dirawat sejak 2005 silam. Pemerintah kemudian mulai membangun atap di atas sumur dan membangun jalan menuju situs tersebut sekitar tiga tahun lalu, maka wisata yang berkunjung di situd di bilang sedikit.. Dulu tidak ada sosialisasi dari pemerintah. Bahkan, sempat kotor tidak terawat. Kalau sekarang sudah bagus dan dikelola.

Dalam sumur itu terdapat huruf Pallawa dan lukisan di dinding sumur. Lukisan itu menggambarkan raksasa atau bhuta (raksasa/berupa kuda raksasa) yang diapit oleh dua kuda terbang. Menurut beberepa keterangan dalam beberapa literatur, sumur itu diketahui ada sejak 1500 tahun silam. Yaitu, pada masa peradaban Budha. Itu berdasarkan huruf Pallawa yang terdapat di dalam sumur tersebut.

Dan konon di daerah tersebut terdapat kerajaan kecil yang pusatnya di daerah Sumur Daksan. Kemudian situs tersebut sempat tenggelam, sebab tidak ada perawatan. Juga, warga banyak yang kurang mengetahui sejarah situs tersebut..

Warga sekitar memercayai air Sumur Daksan berkhasiat dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Terutama, penyakit hernia dan penyakit yang datang karena sihir. Tak jarang warga berdatangan dari luar daerah itu untuk mengambil air sebagai obat.

Sumber-mata-air-sumur-daksan
Sumber mata air sumur daksan

Keberadaan Sumur Daksan ini juga diyakini masyarakat  bisa menyembuhkan penyakit, biasanya warga yang terkena penyakit hernia akan mendatangi sumur itu. Apabila anak-anak yang terkena hernia, ritualnya, badan anak itu disungsang. Posisi kepalanya diletakkan di bawah, lalu diarahkan ke lubang sumur itu. Sampai saat ini masih banyak warga yang percaya itu, dan konon penderita bisa sembuh.

Namun dari penuturan warga setempat pantangan yang ingin datang ke situs, apabila wanita sedang menstruasi tidak diperbolehkan lewat di pinggir sumur itu. Jika tidak memperhatikan pantangan itu, biasanya akan sakit perut dan akan mudah sakit.

Sumur Daksan  merupakan gua yang senantiasa menyimpang air yang tak pernah kering walaupun musim kemarau. Kapan terjadinya gua itu tidak diketahui ketentuan yang pasti diperkirakan, berdasarkan kronogram pada dinding bagian dalam sumur berupa kuda raksasa atau bhuta. Analisis pakar Arkeologi berdasarkan Candra Sangkala dari Somor Dhaksan tersebut ada 3 perdiksi permulaan dibuatnya, yaitu : tahun 1327, tahun 1027 dan tahun 1151.

Yang terpenting untuk di ketahui, Somor Dhaksan itu adalah tempat resi atau pertapa jaman dahulu kala bersemedi menurut agama Budha. Mungkin di tempat itu keramat dan mudah terkabul hajatnya,

Konon menurut cerita pinisepuh di situ Raden Trunojoyo sebelum berangkat perang, terlebih dulu bertapa di situ. Menjelang maju bertempur ke medan perang, beliau mencium tangan serta melewati “kangkangan” (diantara kedua kaki ibundanya) guna mohon ampun dan do’a restu keikhlasannya, berkat pertolongan dan lindungan Allah semata-mata, berulang kali menghadapi pertarungan berat, selalu mencapai kemenangan gemilang. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.