Sastra Madura Sebagai Cagar Ilmu Pengetahuan

sastra-lisan-madura
Sastra lisan Madura disampaikan lewat mamaca (macopat)

Pendapat modern menyatakan bahwa sastra tidaklah harus menjadi cermin masyarakat, tidak dapat di buat rujukan lerhadap fenomena yang berkembang dalam masyarakat tersebut, dan juga tidak dapat dijadikan gambaran dan kehidupan yang ada pada masyarakat tersebut. Pernyaan ini mungkin berlaku pada sastra-sastra di daerah-daearah lain. Namun khusus untuk Madura, sastra Madura justru menjadi cemin dan kesanggupan mereka menghadapi kehidupan, alam yang keras, panas yang menyengat, lautan yang garang, dan berbatu cadas, semua hal ini disampaikan secara jelas dalam sastranya. Inilah yang melatar belakangi keyakinan bahwa sastra Madura benar-benar menjadi cermin kehidupan masyarakatnya.

Selama ini orang Madura dicitrakan dengan kekerasaanya baik itu watak, sikap, kemauan, berpendapat, dan segala bentuk kekerasan lainnya yang ditujukan pada orang Madura. Akibatnya, kesan masyarakat luar tentang Madura rnenjadi buruk, jauh dan sikap hormat dan santun. Dalam hal inilah, sastra Madura mengambil peranannya untuk memberikan bantahan-bantahan tentang image negatif tersebut, bahwa anggapan publik selama ini tentang kekerasan yang sering diidentikkan dengan jahat, marah, amoral, kasar, tidak bersahabat daari orang-orang Madura, tidaklah benar.

Sastra Madura yang berbentuk lisan maupun tulisan merupakan salah satu cagar budaya yang harus dilestarikan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya, sastra Madura merupakan manifestasi dari budaya Madura serta dokumentasi dari kecerdasan berpikir masyarakatnya. Sastra Madura (utamanya yang klasik) tidak akan bertahan jika masyarakatnya tidak memiliki kebudayaan. Ia juga tidak akan abadi hingga jaman sekarang, jika pembuatnya tidak memiliki kecerdasan untuk menemukan cara yang paling tepat mewariskannya pada generasi selanjutnya.

Sastra Madura juga merupakan cagar ilmu pengetahuan. Di dalam sastra Madura, telah terangkum banyak sekali informas-informasi atau tentang bagaimana masyarakat pada jaman dahulu dapat bertahan hidup, tentang bagaimana mereka berinteraksi dan membangun budaya-budaya kuno mereka yang tinggi. Terkadang, di dalam sastra Madura, terdapat informas-informasi saintifik yang rnenurut kita yang hidup di jaman modern ini sangat tidak masuk diakal, namun ternyata di masa depan, justru dapat dibuktikan kebenarannya.

Kta tidak dapat menafikan bahwa ada banyak sastra Madura yang di dalamnya mengandung prediksi-prediksi yang dulunya imajinatif, namun kini terbukti faktual. Serataus tahun yang lalu, para anak mungkin didongengkan oleh orang tua mereka tentang manusia yang dapat terbang ke angkasa bersama kapal maupun juga kudanya. Kisah ini dahulunya begitu imajinatif dan inspiratif, namun di jaman sekarang, kita tahu bersama bahwa hal itu bukanlah irnajinatif lagi. Limapuluh tahun lalu, para orang tua juga mendongengkan kisah tentang seseorang dengan kendaraan sejenis ikan dapat berenang di dalam sarnudera. Di masa kini, jelas sekali terlihat bahwa hal itu adalah benar-benar ada. Dan sinilah kita bisa mengatakan bahwa percikan-percikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan pengetahuan yang maju, berserakan di dalam sastra Madura.

Kebudayaan merupakan konsep yang sangat bias dan kompleks yang dapat diinterpreatasikan secara beragam. Selain kebudayaan universal, dikenal pula kebudaiaan lokal yang menyimpan kearifán lokal. Salah satunya adalah cerita rakyat Madura yang merupakan bagian dan sastra Madura yang mencerminkan budaya lokal Madura warisan leluhur yang disampaikan secara turun ternurun.

______

Tulisan bersambung

  1. Orang Madura, Siapa Mereka?
  2. Sastra Madura Sebagai Cagar Ilmu Pengetahuan
  3. Posisi Cerita Rakyat Masyarakat Madura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.