Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Puisi Mainan Anak-Anak Madura

Menuju > Home | Sastra Madura | Puisi Mainan Anak-Anak Madura

Ditayangkan: 21-07-2013 | dibaca : 1,317 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Puisi mainan anak-anak di Madura pada umumnya berupa nyanyian dan sulit dimengerti maknanya. Kesulitan tersebut adalah karena unsur bunyi yang agak dominan, atau karena kata-katanya banyak yang berubah oleh perjalanan waktu, atau juga memang pengarangnya yang sengaja menampilkan loncatan-loncatan imaji yang sedemikian jauh, kiranya suatu saat perlu diadakan studi khusus. Meskipun agak sulit dimengerti, namun terasa benar bahwa puisi-puisi anak-anak tersebut menyuguhkan dimensi keindahan yang lain. Seperti data di bawah ini:

         Dhi-padhi cemplo’ lelo
         Entara ka na’ subat yang-sayang
         Ambu’ ambang atotop sindhang alalap kacang yang pettes
         Lis-kantulis ba’ayu
         Sindhang katale Mangsur garejjeggan jaran
         Jaran teggar tamy
         No’-lenno’ nyodhu gahwa

 

Kalau dipaksa diterjemahkan dengan perbendaharaan kata-kata Madura yang dimiliki penulis, sementara bunyinya demikian:

         Padi-padi cemplok lelo
         Ku pergi ke nak sobat yang-sayang
         Ambuk ambang bertutup sindang berlalap kacang yang petis
         Lis-kantulis yunda
         Sindang talikan Mangsur derap-derap kuda
         Kuda pacu tamu
         Menari-nari menyendok kopi

Apabila syair di atas dipaksa dicari-cari maknanya tentu bisa punya arti juga. Tetapi sastra bukan sesuatu yang memaksa seseorang mencari-cari atau mengada-adakan makna kalau makna itu memang tidak ada. Karya sastra justru sekumpulan kata-kata yang bisa memberikan beragam makna bukan karena dicari-cari, tapi makna itu datang sendiri sebagai sesuatu yang memancar dari puisi. Sebab itu saya tidak akan memaksakan diriuntuk mencari makna dari puisi lama tersebut. Meskipun demikian puisi di atas masih banyak dinikmati melalui sisi lain, misalnya adanya konsonan yang dirangkai begitu rupa sehingga apabila didengar mempunyai daya pukau yang datangnya dari luar dunia nalar.

Syair-syair anak-anak ini selain hanya sekedar dilagukan ada juga yang digunakan sebagai iringan bagi anak-anak yang baru belajar bertepuk tangan dengan lagu pa’-kopa’ Eling, dan berayun-ayun iringan syairnya jan-anjin. Selain itu masih ada lagi Cong-koncong Konce, Teng-nyalateng, Ma-dalima Ngodha, Ri-ri Kolek, dan lain-lain. Sekarang, syair permainan anak-anak ini sudah jarang ditemukan. Sejak tahun 70-an hampir tak ada yang menyanyikan lagu-lagu ini. (dzi)

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close