Presiden SBY: Lestarikan Adat dan Nilai Budaya Madura

SBY melihat langsung profil sapi kerap

Kunjungan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kabupaten Sumenep, Madura, dan 3 kabupaten lainnya di Madura, kemarin Rabu (4/12/2013) diharapkan menjadi pencerahan masyarakat dan pemerintah kabupaten Sumenep dalam mengembangkan aset yang ada di wilayah ujung timur Pulau Madura ini, termasuk didalamnya masalah pelestarian dan pengembangan nilai tradisi Madura. Dalam posting kali ini wartawan Info Slamet Reno membagikan liputannya untuk Lontar Madura.

Agenda khusus yang disiapkan untuk menyambut kedatangan Presiden SBY, antara lain meninjau kegiatan pameran produk unggulan Sumenep yang digelar di Graha Adi Podai Sumenep. Yakni dengan menyajikan berbagai potensi yang dibagi dalam 5 kelompok, berupa klaster ukiran, produk batik Madura, photo pariwisata, produk olahan, dan pameran yang berkaitan dengan  dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Kehadiran Presiden SBY ke Madura mendapat antusias dari kalangan pelajar sejak ujung barat Madura, yang melewati Jembatan Suramadu di Kabupaten Bangkalan menuju Kabupaten Sampang, melewati Kabupaten Pamekasan dan selanjutnya tiba di Kabupaten Sumenep pada Rabu sore (04/12). Dimana sepanjang jalan siswa SD hingga SMA berderet dengan membawa bendera merah putih.

Bahkan ada yang sejak pukul 13.00 WIB para siswa sudah siap menunggu kedatangan Presiden SBY. Hingga bertahan sampai sore hari sekitar Pukul 16.00 Presiden tiba di lokasi pameran produk di Graha Adipodai Sumenep.  Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudho yono (SBY) yang di dampingi ibu negara Ani Yudhoyno dan bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Para Menteri yang ikut seperti Menko Polhukam, Djoko Suyanto, Mensesneg, Sudi Silalahi, Menteri Agama, Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, Mendagri, Gamawan Fauzi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, Mendikbud, Mohammad Nuh, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Selain itu, juga didampingi Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Selama melihat pameran produk unggulan di Sumenep, Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si memperkenalkan sejumlah produk di  stand pameran kepada Presiden SBY dan Ibu Ani Yudoyono. Mulai dari potensi batik Madura karya dari Sumenep, karya-karya keris yang sudah mendunia, foto-foto pariwisata dan tempat-tempat bersejarah di Sumenep, aneka produk makanan kuliner dan minuman , serta karya-karya dunia pendidikan dari SMK dan Perguruan Tinggi di Sumenep.

Selanjutnya, Rombongan dari Istana negara ini melihat potensi dibidang peternakan yang ada di Kabupaten Sumenep yang sengaja di pajang di luar stand Pameran di halaman dalam Graha Adi Podai, seperti sape sonok, sapi kerap, penggemukan sapi dan ternak kambing. Bahkan, Presiden SBY dan Ibu Ani Yudoyono sempat berlama-lama, mengelus dan foto-foto dengan sapi sonok yang memang didandani secantik mungkin.

Selanjutnya, kegiatan di hari pertama di kabupaten Sumenep, pada malam hari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar Silaturrahim bersama tokoh Agama dan tokoh Masyarakat Madura di Pendopo Agung Kraton Sumenep, Rabu (04/12) malam.

Dalam sambutannya Presiden SBY mengungkapkan dukungannya dalam upaya percepatan pembangunan di Pulau Madura,  pasca pembangunan jembatan Suramadu, yang menghubungkan Pulau Jawa diwilayah Surabaya dengan Pulau Madura.

Presiden SBY menilai dengan akses Jembatan Suramadu tersebut akan mampu mempercepat peningkatan perekonomian bagi masyarakat di 4 Kabupaten di Madura. Karena itu, untuk mewujudkannya perlu percepatan pembangunan dan peningkatan perekonomian di Pulau Madura.

Bahkan, saat itu Presiden SBY sempat berpesan, sebelum meninggalkan Pulau Madura, 4 Bupati di Madura agar mengajukan rekomendasi untuk disampaikan melalui Gubernur Jawa Timur, mengenai apa saja yang masih dibutuhkan untuk percepatan pembangunan di Pulau Madura.

“Jika keperluan itu dinilai bisa dilakukan dalam waktu cepat dengan biaya rendah, bisa langsung direalisasikan. Namun, jika keperluannya besar, akan dilakukan secara bertahap.”ungkapnya.

Sebab, terang Presiden SBY, tidak mungkin anggaran akan dipusatkan di Madura, sebab Indonesia memiliki 34 Propinsi, yang juga memerlukan anggaran demi percepatan pembangunan. Jadi harus ada pemerataan dengan daerah lainnya di Indonesia.

Ditambahkan, Perhatian pemerintah pusat terhadap Pulau Madura sudah ditunjukkan dalam pengalokasian anggaran yang tiap tahun mengalami peningkatan. Yakni, pada tahun 2013, kami sudah alokasikan untuk 4 Kabupaten di Madura melalui APBN senilai Rp. 1,432 trilyun. Yang kemudian ditambah lagi Rp. 760,7 milyar, terbagi untuk Pertanian Rp. 100 milyar, Kementerian Agama Rp. 68 milyar, serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) senilai Rp. 20 milyar.

Sedangkan, alokasi APBN bagi 4 Kabupaten di Madura pada tahun 2014 akan naik menjadi Rp. 1,642 trilyun. Semua alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat tersebut, diakui akan di cek apakah sudah terealisasi secara benar, khusus tahun 2013. Karena, sekarang sudah merupakan penghujung tahun 2013.

Dan dipenghujung sambutannya, Presiden SBY juga berpesan kepada seluruh masyarakat Madura, agar tetap menjaga adat dan nilai budaya yang religius atau Islami. Jangan sampai adanya jembatan Suramadu akan merubah adat dan nilai budaya masyarakat Madura yang religius atau Islami. Serta keunggulan yang dimiliki tidak sampai tercabut.

Persoalan Petani Garam

Di Kabupaten Sumenep selama 2 hari, selain melihat pameran produk unggulan serta bersilaturrahmi dengan tokoh agama dan masyarakat, setelah bermalam di Pendopo Agung Kraton Sumenep, pada hari kedua, Kamis pagi (05/12) Presiden SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono, melakukan penanaman 5 macam jenis pohon, diantaranya pohon Kenari, Matoa, Pule, Sawo Kecik dan Manglid  di halaman Pendopo.

Selanjutnya, Presiden SBY bersama sejumlah Menteri dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman, serta Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, meninjau ke lokasi Kantor Pegaraman 1 PT. Garam (Persero) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget.

Presiden SBY bersama ibu Ani melihat sampel garam yang dihasilkan oleh perusahaan BUMN tersebut. Bahkan, Presiden merespon keluhan dari perwakilan petani garam saat melakukan dialog dengan perwakilan petani garam, yang mengeluhkan anjloknya harga garam. Dengan didampingi Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Presiden SBY berjanji akan membahas secara khusus soal turunnya harga garam tersebut.

“Untuk harga garam yang pembeliannya dibawah ketentuan, kita akan mencoba membahas secara khusus. Bahkan, mencari solusi dari persoalan ini, agar petani garam tidak selalu dirugikan oleh pabrikan,”ungkapnya saat itu.

Dikatakan pula, pihaknya akan segera mengkaji secara detail lokasi pegaraman di Sumenep ini, yang berada dipinggir laut. Bahkan, keluhan warga yang ada di Kecamatan Kalianget, mengenai Kali Marengan hingga muara yang mulai mengalami pendangkalan juga sudah didengar dan akan segera mengkaji untuk dilakukan pengerukan sungai tersebut.

Selanjutnya, Presiden SBY beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono, usai meninjau lokasi pegaraman, lansung meneruskan kunjungannya ke Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Desa Montok, Kecamatan Larangan, untuk melakukan panen dan penanaman jagung serta melaksanakan serangkaian kegiatan lainnya selama di Madura.

Sementara Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si usaimendampingi Presiden SBY kepada sejumlah wartawan, Kamis (05/12) di Desa Karang Anyar menjelaskan, kedatangan Presiden RI ke tempat petani garam tersebut memang menjadi atensilangsung Presiden. Meskipun awalnya tidak ada jadwal kesana, namun Presiden ingin bertemu langsung dengan petani garam terkait dengan persoalan garam,“seperti yang disampaikan Presiden kepada petani garam barusan, persoalan garam memang perlu perhatian khusus,”ungkapnya.

Bahkan, menurut Bupati, Presiden SBY dengan memanggil Menteri BUMN, Dahlan Iskan, terkait harga garam juga memanggil dari perdagangan merupakan upaya untuk memberikan solusi terhadap persoalan garam.

Diakui Bupati Sumeep ini, jika Presiden juga sempat mengungkapkan apabila produksi garam melimpah memang pasti akan mengurangi harga. Disamping itu, terkait dengan masukan dari petani untuk mengurangi impor garam, Presiden betul-betul mendengarkan keluhan masyarakat petani garam di Sumenep. Bahkan, Presiden menyatakan akan mengumpulkan para Menteri terkait untuk membicarakan persoalan garam.

“Untuk berbagai masukan lainnya termasuk pengajuan infrastruktur dan sebagainya seperti yang disampaikan Presiden untuk mengajukan proposal langsung yang nantinya akan didisposisi kepada menteri terkait,”tambahnya.

Yang jelas tegas Bupati Sumenep yang pernah menjabat Ketua DPRD Sumenep 2 periode ini, masyarakat Madura harus berterima kasih dengan kehadiran Presiden, yang menandakan bukti untuk semakin meningkatkan dan memajukan Madura.

Terbukti, jika dulu bisa memberikan solusi adanya Jembatan Suramadu, sekarang melihat untuk penyeimbang kemajuan antar daerah  di Madura. Dan salah satunya saat ini akan digenjot melalui dana APBN sekitar  Rp. 700 milyar lebih yang sudah disiapkan untuk Madura.[Ren/Lontar madura]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.