Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Perkawinan Ratu Tirtonegoro dengan Bindara Saod

Home » Sejarah Madura » Perkawinan Ratu Tirtonegoro dengan Bindara Saod

Ditayangkan: 11-07-2017 | dibaca : 940 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 2.00 out of 5)
Loading...

Prasasti nisan makam Bendara Saud

Bindara Saod ditahan ditempatkan dekat pintu gerbang oleh Sang Ratu, setelah empat puluh hari, lalu dipanggil menghadap kehadapannya di pendopo agung, ternyata disana teIah disediakan penghulu untuk menikahkan antara Bindara Saod dengan Sri Ratu
Tirtonegoro.  Setelah Bindara Saod dijadikan suami Ratu Tirtonegoro maka diangkat sebagai Mantri dengan gelar Tirtonegoro.

Perkawinan Ratu Tirtonegoro dengan Bindara Saod banyak sentana keraton yang tidak senang, terutama Patih Purwonegoro. Beliau sangat benci dan dendam pada Bindara Saod, dengan demikian setiap ada sidang paripura di pendopo agung dirinya tidak pernah hadir. Patih Purwonegoro setiap hari selalu mengasah pedangnya yang katanya akan ditebaskan pada leher Bindara Saod. Hal tersebut terdengar oleh Sang Ratu, maka diadakannya siasat untuk mengantisipasi kemarahan Patih Purwonegoro.

Suatu ketika diadakan sidang paripurna di pendopo agung, Sang Ratu memerintahkan agar Mantri gedung Ki Sawunggaling duduk di kursi yang biasa diduduki oleh Bindara Saod yang didampingi oleh Ki Singotruno. Ketika itu Patih Purwonegoro datang dengan pedang terhunus untuk membunuh Bindara Saod, karena tidak paham betul pada wajahnya, maka Ki Sawunggaling disangka Bindara Saod, lalu ditebas kepalanya. Sawunggaling cepat menunduk dan pedang Purwonegoro lewat diatasnya dan mengenai tiang keraton, menancap agak dalam tak bisa dicabut. Ketika itu Ki Singotruno Iangsung menusukkan tombaknya ke lambung Purwonegoro hingga tewas seketika. Setelah kejadian tersebut maka Ki Singotruno diangkat sebagai Patih Sumenep menggantikan Purwonegoro.

Pages: 1 2 3 4

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Banyak Wide Dipromosikan Adhipati Madura Timur
  2. Madura Menurut Catatan Sejarah
  3. Penyebab Munculnya Kekerasan Masyarakat Madura
  4. Islamisasi Bangsawan Madura
  5. Madura, Pada Masa Pemberontakan
  6. Pemberontakan Kaum Ningrat Madura
  7. Pesarean dan Asta Adi Poday di Pulau Sepudi
  8. Perjuangan Pangeran Trunojoyo [1677 – 1680]
  9. Pasukan Belanda Menuju Bangkalan
  10. Raja-Raja Sumenep Masa Pra Islam (1271 – 1527 M)

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Eksaina Bertabur Juara dari MIN 1 Sumenep

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close