Penangkaran Bekisar Tradisional di Kangean

Pulau Kangean, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep memang dikenal dengan nama Pulau Bekisar. Pasalnya, di pulau itulah ditemukan kali pertama bibit ayam bekisar.

Ayam bekisar merupakan ayam bersuara khas, hasil persilangan antara ayam hutan dan ayam kampung. Karena ke khas-an suaranya itulah, harga ayam bekisar bisa mencapai jutaan rupiah. Karena harganya yang melangit, warga Kangean akhirnya mencoba menangkarkannya dengan cara tradisional. Seperti yang dilakukan Muhammad Ali, warga Desa Torjak, Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Sumenep. Dengan bermodal tiga ekor ayam hutan jantan, dikawinkanlah ayam itu dengan ayam kampung betina.

Caranya, ayam kampung betina dipendam sebagian tubuhnya ke dalam tanah dan pada bagian sayapnya dipasangi bambu. Ini dilakukan sebagai penahan agar ayam tidak lari. Selanjutnya, ayam hutan jantan yang ada di dalam sangkar dikeluarkan.  Tapi sebelumnya, nafsu ayam hutan jantan harus dipancing dulu dengan menggunakan ayam hutan betina. Karena, ayam hutan jantan biasanya tidak mau dikawinkan langsung dengan ayam kampung betina.

Responses (6)

  1. Bekisar adalah salah satu satwa yang langka yang perlu perhatian kita semua untuk melindunginya dari kepunahan. Upaya nyata dari masyarakat adalah penangkaran.

  2. ali itu ogr pendatang bkn org kangean asli..klo ditorjak namanya matrasek yg menangkara ayam begisar kangean…sekedar meluruskan

    1. Tulisan ini berupa softnews, dari sumber link. Bisa jadi sang jurnalis hanya dapat sumber konfirmasi dari Mohammad Ali.

  3. g ada yg namax m.ali ditorjak mas….yg da kak matrasek itu br yg tlh lama menangkar begisar……skedar mskn biar jls

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.