Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Menyikapi Budaya Carok dalam Masyarakat Madura

Home » Budaya Madura » Menyikapi Budaya Carok dalam Masyarakat Madura

Ditayangkan: 09-08-2011 | dibaca : 6,935 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Illustrasi

Karakteristik dan tradisi masyarakat Madura menjadi catatan cukup menarik bagi semua kalangan, khususnya pengamat dan pemerhati budaya. Madura sebagai wilayah yang tak habis-habisnya menjadi “obyek” amatan ini demikian popular ketika diangkat wacana carok. Carok dan Celurit dalam percaturan masyarakat luar Madura menjadi hal yang mengerikan, apalagi eksploitasi pemberitaan di media demikian mudahnya menilai bahwa setiap perkelahian orang Madura (baca: etnik) baik dengan menggunakan celurit maupun senjata tajam lainnya, baik perorangan maupun massal dianggap sebuah tragedi carok.

Darisinilah akhirnya terjadi kekaburan nilai terhadap makna carok itu sendiri. Padahal carok bukan sekedar ketrampilan berkelahi, namun juga dilakukan atas dasar kesadaran pelaku maupun kerabat dan lingkungannya, sehingga dalam amatan budaya, carok menjadi sebuah budaya masyarakat Madura.

Dalam tulisan berikut ini kami posting dari Alek Kurniawan (www.alekkurniawan.com) yang menurut hemat kami cukup menarik untuk dipahami oleh semua pihak.  Selanjutnya dalam tulisan ini kami bagi posting dari bebera sub judul yang ada (admin/syaf)

***

oleh: Alek Kurniawan

Pendahuluan

Boleh jadi, ketika mendengar kata Madura, dalam benak sebagian orang akan terbayang alam yang tandus, perilaku yang kasar dan arogan bahkan menakutkan. Citra negatif yang paling kentara adalah mengenai carok dan clurit. Citra negatif ini kemudian juga melahirkan sikap pada sebagian orang Madura, utamanya kaum terpelajar, merasa malu menunjukkan diri sebagai orang Madura, karena Madura identik dengan keterbelakangan atau kekasaran. Keadaan ini harus diakhiri.

Untuk itu, dibutuhkan suatu penulusaran lebih lanjut demi terbukanya wawasan masyarakat mengenai nilai-nilai budaya Madura yang selama ini disalah persepsikan. Upaya tersebut dapat dimulai dimulai dengan menonjolkan hal-hal yang positif dari Budaya Madura. Inventarisasi yang cermat terhadap nilai-nilai sosial budaya yang positif atau sering diistilahkan dengan nilai-nilai luhur perlu dilakukan. Nilai-nilai tersebut bisa kita temukan melalui tinjauan sejarah serta dalam ungkapan-ungkapan Madura yang banyak memuat bhabhurughan becce’. (nasehat-nasehat baik).

Dalam tulisan kali ini saya akan memabagi pembahasan ke dalam 5 kelompok. Pertama, mengaenai Budaya Carok Dalam Masyarakat Madura, Kedua mengenai Celurit Sebagai Simbol Carok, ketiga mengenai Tinjauan Sejarah Mengenai Kemunculan Carok dan Celurit Dalam Budaya Madura, keempat mengenai bagaimana Menyikapi Nila – Nilai Negatif Budaya Madura.

Pages: 1 2 3 4 5

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Sekitar Penetapan Hari Jadi Sumenep
  2. Proses Akulturasi Budaya Madura, Cina dan Belanda,
  3. Seni Musik Tradisional Etnik Madura
  4. Globalisasi Budaya vs Budaya Madura
  5. Dari Bajo sampai Terdampar di Pulau Sapeken
  6. Apresiasi Tinggi Kebersamaan Etnis di Sumenep
  7. Labang Mesem: Pintu Gerbang Kraton Sumenep
  8. Desa Pinggirpapas, dari Garam sampai Nyadar
  9. Mengenal Pandangan Hidup Orang Madura
  10. Budaya Bahari Madura Pasca Suramadu

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Komentar Anda(2)

Betty Susilowati said on 01-02-2013

Budaya carok di Madura ad budaya yang negatif, saya ingin membuat penelitian untuk meminimalisir budaya ini krn kali di hilangkan sepertinya g bs melihat karakter orang madura. Untuk itu bantu dong cari solusinya….? Terima kasih..

Reply
Lontar Madura said on 01-02-2013

Ada sejumlah buku tentang madura, contoh “Carok”, ditulis Latief Wiyata, “Manusia Madura”, ditulis Mien Rifa’ie dll. Anda tinggal mencari dan menemukan saja di toko buku. Seementara sebagai dasar pemikiran cari saja di laman ini, ada sejumlah posting tentang carok, atau kecuali anda datang ke Lontar Madura (Sumenep)

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Gubernur Jatim Buka Temu Inovasi Ditandai Pemukulan Gong
    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close