Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Mutiara yang Terserak
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Mohon Dukungan Domasi
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
  • Konten
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Komentar dan Saran Anda
    • Kirim Artikel
  • Hantaran
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Mengurai Benang Merah Keberadaan Asta Sindir

Home » Sejarah Madura » Mengurai Benang Merah Keberadaan Asta Sindir

Ditayangkan: 10-10-2017 | dibaca : 1,388 pengunjung
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...

Tadjul Arifin R, ketika mempresentasikan di depan masyarakat Sindir

Desa Sindir memiliki warisan sejarah. Warisan sejarah itu berupa asta atau pemakaman Agung Rahwan, yang disebut-sebut sebagai tokoh atau ulama besar pada abad ke 14. Dari titisan Agung rahwan lahirlah beberapa raja di Sumenep, seperti Bindara Saod. 

Sabtu (7/9/17) lalu, seorang ptaktisi sejarah  Tadjul Arifien R mempresentasi kepada pemuda dan tokoh masyarakat setempat terkait dengan silsilah keberadaan desa Sindir. Berikut uraiannya.

Raden Piturut Pangeran Madoroko mempunyai dua orang putra, yang pertama bernama Pangeran Notoningrat atau Pangeran Baragung, dan yang kedua Pangeran Notoprojo atau Pangeran Bukabu. Sedangkan Pangeran Baragung  mempunyai seorang putri yang bernama Endangkilangen yang kawin dengan Bramakanda kemudian mempunyai putra bernama Agung Rawit bergelar Pangeran Secodiningrat I. Dan Pangeran Secodiningrat kawin dengan sepupunya ibunya bernama Dewi Sarini binti Pangeran Bukabu. Dan mempunyai seorang putri bernama Dewi Saini atau dikenal dengan nama Potrè Konèng, yakni ibunda Jokotole dan Banyak Wedi.

Pangeran Notoprojo atau Pangeran Bukabu mempunyai tiga orang putra, yaitu Andasmana, Satmana dan Dewi Sarini (istri Pangeran Secodiningrat). Sedangkan   Kè Satmana bertempat (aḍâḍuko) di Talang Pamekasan, mempunyai putra bernama Kè Gunong Gâlugur, dan Kè Gunung Gâlugur mempunya putra bernama Kè Kècèr yg tinggal di Bânasarè, dan Nyè Gâlugur yang kemudan kawin dengan Kè Abd. Rahim atau Kè Sindir II.  Sedangkan Kè Kècèr Bânasarè mempunyai putra bernama Kè Talang yang tinggal di Talang mengganti tempat pedukuhan kakeknya. Kemudian mempunyai putra bernama Kè Abdullah atau Ke Khatib Bangil dan Kè Abdul Qidam yang tinggal di Talang Pamekasan.

Sedangkan Kè Andasmana bin Pangeran Notoprojo mempunyai putra bernama Kè Rahwana atau Kè Irawan yang tinggal (aḍâḍuko) di Sindir Lenteng. Ke Rahwana kawin dengan putri Aryo Wiroboyo (Pangeran Sidingpuri) dan mempunyai putra bernama Kè Kumbakara atau dikenal dengan nama Kè Sindir I, dan Kè Sindir I mempunyai putra bernama Kè Abd. Rahim atau Kè Sindir II yang kawin dengan Nyè Gâlugur dan mempunyai putra bernama Kè Abdullah atau Kè Sindir III. Kè Abdullah mempunyai putra tiga orang yaitu Abdurrahman yg dikenal dengan nama Kè Rabâ (Pamekasan), Nyè Salama dan Nyè Talang. Nyè Salama kawin dengan Kè Abdullah Khatib Bangil mempunyai empat orang putra yaitu Nyè Gâlu, Kè Faqih (Kè Pekkè), Nyè Lima dan Kè Abdullah.

Lihat: Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep

Pages: 1 2

Judul dibawah, juga berhubungan

  1. Pertahanan Benteng Gresik dari Serangan Pasukan Madura
  2. Asal Usul Leluhur Orang Madura
  3. Jejak-jejak Cina Muslim di Pasongsongan Sumenep
  4. Hari Jadi Kota Sampang Mengacu pada Situs Rato Ebuh
  5. Reformasi Administrasi Belanda bagi Kaum Ningrat Madura
  6. Ratu Ibu Sampang
  7. Asta Tinggi Pekuburan Para Raja Madura
  8. Benteng VOC Kalimo’ok Kalianget Sumenep
  9. Negara Madura, dari Federal ke NKRI
  10. Sejarah Peninggalan Budaya di Pulau Sepudi

Silakan cari tulisan yang lain dibawah ini;
cari cara praktis KLIK, dan mohon dukungan:. DONASI

Komentar Anda(2)

ABD. WARITS said on 30-10-2017

kalau boleh tanya nama istri Kyai Bahauddin Aryo Pacinan siapa?????/ dan kenapa mendapat gelar/julukan Aryo Pacinan apakah beliau beristrikan orang berdarah China???? mohon penjelasan

Reply
Lontar Madura said on 07-11-2017

Dalam catatan sejarah, babad maupun cerita tutur Bahaudin bin Bindara Saod, dengan gelar Kyai Aryo Kusumanegara, tidak punya istri, dan juga tidak berputra. Beliau dikenal sebagai pembuat Keris termasuk “keris jenengngan Dâlem”. Beliau juga dikenal dengan sebutan Kè Arjâ Pacènan tapi kami tidak tahu kenapa dan bagaimana.

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Madura Eksodus
  • Terbaru

    • Radar Madura Luncurkan Buku Carpan Madura “Tora”
    • Pelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
    • Tradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
    • Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
    • Putri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
    • Rokat, Melestarikan Budaya Masyarakat Masalembu
    • Rokat, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan
    • Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
  • Komentar Pengunjung

    • Lontar Madura on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Andre on Rokat di Masalembu Dipersembahkan untuk Raja Ikan.
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Salim on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
  • RSS Perempuan Laut

    • "Mutiara yang Terserak" Diluncurkan
    • Inikah Penulis Perempuan Inggris Terbaik
    • Pemberdayaan Perempuan Berawal dari Pikiran Perempuan Sendiri
  • RSS Gambar Madura

    • Catatan Tersisa dari Kongres I Bahasa Madura
    • Petilasan Arya Wiraraja Di Situs Biting
    • Pantai Rongkang Bangkalan Madura
    • Pergelaran Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745 - 2014
  • RSS Rumah Literasi

    • Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 2)
    • Sabar Sebuah Keindahan Sikap dari Implementasi Pendidikan Agama Islam (Bagian 1)
    • Eksaina Bertabur Juara dari MIN 1 Sumenep

Home | Gerbang | Budaya |Tradisi | Sastra |Permainan |Wisata |Artikel |Tokoh |Peristiwa |Aneka

About Us | Privacy Policy | Daftar Isi | Nginap di Madura | Jarak Kota di Jatim | Jarak Kota Povinsi di Jatim, Madura dan Bali | Forum Madura | Sitemap

© All Rights Reserved. Lontar Madura

Close