Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Berakhirnya Kerajaan Singasari

Menuju > Home | Sejarah Madura | Berakhirnya Kerajaan Singasari

Ditayangkan: 10-02-2011 | dibaca : 15,517 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Labeng Mesem, Keraton Sumenep

Labeng Mesem, Keraton Sumenep

Kemudian Raden Wijaya dengan pengikut setianya menjauh dari perkemahan musuh kearah utara. Keesokan harinya dikejar lagi oleh pasukan Daha, sampai di telaga Pager terjadilah pertempuran lagi. Pasukan Raden Wijaya sambil lari ke utara juga sambil mempertahankan diri terhadap serangan lawan. Karena barisan musuh lebih banyak maka Gajah Pagon kena tombak betisnya dan luka tembus. Setelah musuh agak menurunkan pegendorkan penyerangannya, maka Raden Wijaya bersama pengikutnya kembali ke dusun Telaga Pager.

Selanjutnya menyusup kehutan yang sangat lebat, ditelah hutan mereka berunding untuk melakukan langkah selanjutnya. Dan Lembusora mengusulkan kepada Raden Wijaya untuk mengungsi ke Madura yakni pada kadipatennya Arya Wiraraja di Sumenep. Rupanya usul masih menjadi pertanyaan bagi Raden Wijaya, apakah kira-kira Arya Wiraraja mau menerima mereka. Secara bersamaan Ranggalawe, Lembusora dan nambi mengatakan bahwa Arya Wiraraja tidak akan melupakan jasa baik leluhur dari Raden Wijaya, dan pasti akan menerima kedatangannya.

Akhirnya usulan tersebut disetujui, dan berangkatlah rombongan kecil tersebut menuju desa Kudadu[1] yang kepala dusunya adalah Macan Kuping. Sesampainya di Kudadu Raden Wijaya diberi kelapa muda oleh Macan Kuping untuk penawar haus. Setelah diminum airnya maka kelapa muda tersebut dibelah menjadi dua, dan ternyata berisi nasi putih bersih. Para pengikut Raden Wijaya sangat heran dengan kejadian tersebut, karena sebelumnya tak pernah menyaksikan keanehan tersebut.

Setelah nasi dimakan bersama lalu istirahat sebentar, kemudian Raden Wijaya melanjutkan perjalanannya, serta menitipkan Gajah Pagon yang sedang terluka parah di betisnya. Oleh Macan Kuping lalu Gajah Pagon dideri tempat ditengah ladang ilalang yang dibuatkan dangau, agar tidak diketahui oleh prajurit Daha. Setiap hari dirawat serta diantakan makanan.  Pada malam harinya Raden Wijaya bersama rombongannya berangkat meuju desa Datar. Dari sama mereka mencari perahu untuk melanjutkan perjalannya.(Lontar Madura)

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
  • Jumlah Pengunjang

    • Asal Usul Leluhur Orang Madura - 91,979 views
    • Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep - 48,532 views
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan - 42,327 views
    • Tembang Macapat Madura dan Sejarah Pengembangannya - 38,325 views
    • Puisi Madura: Abdul Gani - 35,411 views

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close