Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Tradisi Jejel, Lomba Kerbau Ala Kangean

Menuju > Home | Tradisi Madura | Tradisi Jejel, Lomba Kerbau Ala Kangean

Ditayangkan: 10-06-2012 | dibaca : 5,348 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (14 votes, average: 4.57 out of 5)
Loading...

Setelah di finish, pemilik kerbau berjoget dengan iringan musik tradisional saronen. Mereka bersyukur dan senang karena acara ritual tolak balak dapat digelar dengan meriah. Mereka seakan tak peduli dengan lumpur yang memenuhi tubuhnya. Pada dasarnya  Mam ajir juga bertujuan untuk tolak balak dan keselamatan warga petani. Tujuan utamanya untuk tolak balak, agar kehidupan warga jangan sampai diganggu oleh roh halus maupun segala macam bahaya yang setiap saat bisa saja terjadi. Kerapan kerbau untuk tolak balak itu hanya ditemui di Pulau Kangean, Sumenep. Sedangkan di kabupaten lain di Madura yakni Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan belum ada.

Melihat bentuk peristiwa pelaksanaannya, lomba kerbau ala Kangean ini tergolong berbahaya, karena dilepas begitu saja ditengah tempat terbuka, tidak ada pembatas antara pengunjung dengan lintasan kerbau, sehingga kerbau yang panik dan belarian itu, kerap menerobos gerombolan pengunjung termasuk didalamnya terdapat anak-anak. Maka tak heran setiap  peristiwa lomba kerbau selalu memakan korban, entah diseruduk dan terinjak oleh kerbau maupun kuda sebagai pemburu kerbau yang berlarian. Hal ini berlangsung sedemikian lama sampai kerbau tersebut menginjak finish.

Uniknya, setelah lomba kerbau tersebut berakhir, tidak ditentukan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Sebagaimana besanan umumnya, posisi mereka sama-sama menang. Dengan kemenangan bersama itulah, kedua belah pihak melampiaskan suka citanya, asosris baju, sarung serta lainnya yang disandang kemudian dirobek-robek ditengah lapang, dengan suasa suka cita dan gempita. (syaf/Lontar Madura)

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(1)

SADIMAN AL KUNDARTO said on 17-11-2016

Lomba Kerbau sangat bagus, di samping untuk memupuk kecintaan terhadap binatang yang punya nilai ritual (misal di Solo dikenal Kebo kyai Selamet, di Pati dikenal Kebo Landoh), di Zaman Kerajaan dipakai nama-nama orang kuat (Kebo Marcuet, Kebo Anabrang, Maeso Wongateleng). Kudus Kerbau menjadi daging pilihan karena ada mitos tidak boleh menyembelih Sapi.

Mestinya pemerintah jangan hanya menetapkan kebijakan swasembada daging, karena pemikiran orang yang dimaksud daging hanya daging Sapi. Seharusnya swasembada protein hewani. Jadi semua binatang bisa dikonsumsi, kecuali yang dilarang oleh agama.

Semoga pendapat saya ini bisa dijadikan masukan pemerintah.

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
  • Jumlah Pengunjang

    • Asal Usul Leluhur Orang Madura - 92,035 views
    • Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep - 48,574 views
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan - 42,371 views
    • Tembang Macapat Madura dan Sejarah Pengembangannya - 38,368 views
    • Puisi Madura: Abdul Gani - 35,417 views

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close