Cerita Orang Madura, Tentara dan Polisi
Sudah sejak lama, sebagian orang Madura paling takut berurusan dengan polisi atau tentara. Kata mereka, tentara dan polisi menang senjata karena menggunakan pistol dan senapan yang berpeluru dibanding senjata mereka yang hanya celurit atau pisau. Namun ketakutan mereka kepada tentara dan polisi, memunculkan banyak cerita lucu.
oleh Rusdi Mathari
Cerita 1.
Tanpa helm dan hanya mengenakan kopiah, Busairi dengan sepeda motornya menyeberangi Selat Madura menumpang kapal feri Potre Koneng dari Pelabuhan Kamal, Bangkalan. Niatnya bulat, malam Minggu itu dia akan menginap di rumah kakaknya yang tinggal di Surabaya. Hanya sekitar 15 menit di atas kapal, pemuda yang aktif di organisasi Anshor itu tiba dermaga Pelabuhan Tanjung Perak. Hari baru menjelang magrib.
Sesaat kemudian Busairi sudah melaju dengan sepeda motornya di jalanan kompleks Tanjung Perak. Namun ketika baru keluar dari areal pelabuhan itu, seorang polis lalu lintas menyetop sepeda motor yang ditumpangi Busairi.
“Selamat malam mas,” sapa polisi itu.
“Malam Pak,” sahut Busairi.
“Bisa lihat SIM dan STNK?” tanya si polisi.
“Loh ada apa ini?” Busairi balas bertanya.
“Anda tidak mengenakan helm,” kata polisi.
“Sampean ini masak ndak tahu, saya ini anggota,” kata Busairi.
“Waduh maaf Pak, tapi lain kali jangan begitu,” jawab polisi.
Sepulang dari Surabaya, keesokan harinya di kampungnya, di Bangkalan, kepada teman-temannya Busairi dengan bangga bercerita tentang pengalamannya yang dicegat polisi di Surabaya karena tak mengenakan helm tapi kemudian berhasil lolos. Arifin yang juga anggota Anshor dan ikut mendengarkan cerita Busairi lalu bertanya, ”Kok bisa?” Busairi menjawab, “Gampang, jawab saja anggota. Pasti beres.”
Malam minggu berikutnya, giliran Arifin ingin bermalam mingguan di Surabaya. Dia juga mengendarai sepeda motor dan berdasarkan cerita Busairi, Arifin pun tidak mengenakan helm. Singkat kata di depan pelabuhan Tanjung Perak, Arifin dan sepeda motornya mengalami nasib sama dengan yang dialami oleh Busairi: dicegat polisi.
“Malam mas,” kata polisi.
“Malam Pak, ada apa kira-kira ya?” tanya Arifin.
“Coba perlihatkan SIM dan STNK,” pinta polisi.
“Sampean jangan macam-macam, saya juga anggota,” jawab Arifin. Tapi rupanya, polisi yang mencegat Arifin tak mau digertak.
“Maaf Pak, anggota dari kesatuan mana,” tanya polisi.
“Loh sampean masak ndak tahu, saya ini anggota Anshor,” kata Arifin.
Judul dibawah, juga berhubungan
- Sobung
- Puisi Syaf Anton Kepada Madura
- Cerita tentang Orang Madura dan Polisi
- Orang Madura Menjunjung Tinggi Pihak Lain.
- Menyongsong Percepatan Pembangunan Madura
- Ramuan Madura Khusus Bagi Perempuan
- Kelucuan Humor Kocak Ala Madura
- Mati Ketawa Cara Madura
- Orang Madura Salah Tempat Duduk
- Madura, Akulah Darahmu
Ha3x…ada saja. Salut buat sampean yg bikin blog khusus ttg madura.mg2 sukses.