Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Asta Tinggi, Menghargai Keanekaragaman

Menuju > Home | Budaya Madura | Asta Tinggi, Menghargai Keanekaragaman

Ditayangkan: 07-06-2012 | dibaca : 5,688 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Biasanya, musik saronen pada umumnya dijadikan media bagi masyarakat yang menyukainya untuk mengirimkan salam sayang pada orang yang special dalam hidupnya. Hal itu tidak hanya dilakukan oleh kalangan muda,  kalangan tua yang sudah bersuami istri pun menikmati praktek tersebut. Sehingga dari fakta itu, dapat dijadikan salah satu alasan bagi kalangan santri untuk mengungkapkan keprihatinannya atas ekspresi kelompok saronen di tempat yang dikeramatkan seperti halnya asta tinggi.

Terlepas dari kontroversi antara seniman saronen dan santri itu, yang pasti Asta Tinggi merupakan tempat yang dapat mempertemukan semua kalangan, yang notabene tidak dapat bertemu dalam konteks realitas kebudayaan yang terjadi. Begitu pula dengan perbedaan status sosial, asta tinggi dapat menjadikan stratifikasi sosial melebur dalam posisi yang sejajar. Karena di asta tinggilah semua orang yang memiliki identitas sosial itu, sama-sama memiliki status sebagai penziarah astanya para raja dan kerabatnya.  Sehingga perbedaan strata tidak lagi ada dalam area asta.

dari: http://www.jelajahbudaya.com/

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

SURIONO said on 06-08-2012

SAYA SUKA DAN SENENG BANGET TENTANGBUDAYAMADURA……GMNCR SUPAYA SY BISA MENGCOPY FILE LONTAR…

Reply
admin said on 06-08-2012

Sebenarnya dg terpaksa kami protek artikel posting, lantaran kami temui banyak tulisan di blog lain dari Lontar Madura, tanpa mencantumkan sumbernya. Bagaimana cara bisa “ngambil” artikel yang protek, jawabannya lihat di mail anda …

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close