Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • Merawat Madura
    • Gerbang Madura
    • Sejarah Madura
  • Lokalitas
    • Sastra Madura
    • Budaya Madura
    • Tradisi Madura
  • Ragam
    • Artikel Madura
    • Peristiwa Madura
    • Aneka Peristiwa
  • Pesohor
    • Tokoh Madura
    • Wisata Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Tempat Penginapan dan Hotel di Madura
    • Jarak Antar Kabupaten-Kota di Jawa Timur
    • Jarak Antar Kota dan Provinsi di Pulau Jawa-Madura-Bali
    • Mohon Dukungan Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Daftar Isi
    • Sitemap
    • WPMS Html Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Marlena, Perjalanan Panjang Perempuan Madura
    • Mutiara yang Terserak
    • Tembhang Macapat Madura
    • Dewan Kesenian di Madura Dihidupkan Lagi?
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Madura Eksodus
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Madura Dalam Gambar
    • Babad Madura
  • Telusur
    • Penelusuran Praktis Tulisan Lontar Madura
    • Peta Lokasi Lontar Madura

Asta Tinggi, Menghargai Keanekaragaman

Menuju > Home | Budaya Madura | Asta Tinggi, Menghargai Keanekaragaman

Ditayangkan: 07-06-2012 | dibaca : 5,689 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Meleburnya Stratifikasi Sosial di Asta Tinggi

asta-adi-poday

Asta Adi PodayB

Asta tinggi terletak 2,5 meter dari sebelah barat pusaran Kota Sumenep. Walau bangunan ini sudah cukup tua (dengan usianya yang sudah sekitar 200 tahunan), namun bangunannya masih kokoh (meski dalam perangkat bangunannya tidak memakai bahan semen sebagai pelekat dari jejeran batu batanya). Pertama yang akan dilihat, ketika kita pergi ke tempat yang berada di area ketinggian ini, adalah bangunan pintu gerbang yang tinggi mendulang dan enak dipandang: karena desain bangunannya menampakkan kekhasan kunonya dengan karakter kerajaan.

Kemudian di dalam area Asta, kita akan menemukan jejeran makam dari beberapa raja Sumenep beserta kerabatnya, yang dalam catatan sejarah Sumenep mereka adalah orang-orang penting yang juga ikut andil dalam perkembangan Sumenep dalam konteks ekonomi, politik, sosial dan budaya.  Namun, sebelum memasuki bangunan khusus, tempat dimana makam para raja dan wali sumenep disakralkan, terlebih dahulu kita harus mengahadap petugas yang menjaga asta untuk mengisi daftar tamu. Selanjutnya, kita akan mendapatkan banyak cerita sejarah dari petugas, terkait dengan  sejarah kehidupan serta perjuangan para raja dalam melakukan pembangunan di Kerajaan Sumenep kala itu.

Selain makam para raja Sumenep, di sana kita juga akan menjumpai makam Pangeran Diponegoro. Makam sang pangeran ini berada pada bangunan khusus, yang terletak di belakang area asta tinggi. Selain menunjukkan makamnya, petugas juga akan menceritakan secara gamblang terkait dengan perjalanan sang pahlawan ini, lengkap dengan bukti sejarahnya. bahwa ternyata makam itu merupakan makam asli dari tokoh sejarah nasional itu. Kemudian kita juga akan mengetahui bahwa makam Diponegoro yang terletak di Mataram itu, merupakan makam dari orang yang dulu ditugaskan oleh pangeran untuk menyamar menjadi dirinya.

Hampir setiap hari, tempat ini tidak pernah absen dari keramaian pengunjung. Selain dijadikan tempat wisata, tempat ini juga banyak diziarahi oleh masyarakat secara umum. Tentunya. mereka terdiri dari berbagai macam status sosial. Diantaranya ada dari kalangan santri, pejabat, petani, nelayan, seniman (sinden, kelompok musik tradisional saronen), wirausahawan bahkan dari kalangan blater yang hobi kerapan sapi pun datang ke tempat yang diyakini mustajabah ini untuk cari wangsit/hoki atas kemenangannya dalam kompetisi kerapan sapinya.

Khusus pada Minggu pagi (antara jam 5.00 sampai 6.30an), tempat yang terdapat tumbuh-tumbuhan hijau nan indah ini, juga dijadikan tempat favoritnya anak muda yang datang dari berbagai macam tempat. Ada yang berolahraga dengan larai-lari pagi, jalan-jalan sambil bermesraan dengan pasangan masing-masing, juga ada yang hanya mengisi waktu liburnya dengan sebatas terbar pesona semata. Adapun alasan mereka, menjadikan asta tinggi sebagai tempat yang paling strategis untuk mengawali aktivitas hari liburnya, adalah karena posisi geografisnya yang berada di ketinggian dalam peta geografi kabupaten adipura ini. Sehingga, di sana mereka akan mendapatkan keindahan panorama alam Kabupaten Sumenep.

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

SURIONO said on 06-08-2012

SAYA SUKA DAN SENENG BANGET TENTANGBUDAYAMADURA……GMNCR SUPAYA SY BISA MENGCOPY FILE LONTAR…

Reply
admin said on 06-08-2012

Sebenarnya dg terpaksa kami protek artikel posting, lantaran kami temui banyak tulisan di blog lain dari Lontar Madura, tanpa mencantumkan sumbernya. Bagaimana cara bisa “ngambil” artikel yang protek, jawabannya lihat di mail anda …

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • audio
    "Apen Parsanga"
    http://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2019/06/Lagu-Madura-Apen-Parsanga.mp3
    Lagu Madura dari Sumenep
  • Terbaru

    • Benarkah Taman Sarè Keraton Sumenep Tempat Mandi Putri Raja?
    • Aretan Sapi dari Kerapan dan Sape Sono’
    • Media Massa dalam Membentuk Stereotip Etnis Madura
    • Media dan Stereotip Terhadap Etnis Madura
    • Pamekasan Pada Masa Pemerintahan Adipati Ario Adikara
  • Komentar Anda

    • sinau on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Lontar Madura on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Ahmad junaidi qurthubi on Bindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
    • Agus Hariadi on Sekilas Raja dan Tokoh Penting Bangkalan

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close