Sistem pendidikan di Pesantren Loteng murni salafiah. Keluarga pesantren ini juga tidak dibiasakan mengenyam pengetahuan di luar kitab-kitab klasik. Tradisi keluarga ini juga sangat lekat dengan tashauf dan thariqah.
Month: May 2015
Pondok Pesantren Loteng, Batasi Sepuluh Orang Santri
Tidak seperti pondok pesantren pada umumnya, ada kisah menarik di masa kepengasuhan Raden Bagus Hasan. Seperti yang diceritakan oleh salah satu pengasuh pondok pesantren Loteng saat ini, Raden Bagus Ali Rahmat, pada waktu itu tidak semua orang bisa mondok di pesantren Loteng dalam waktu yang bersamaan.
Pondok Pesantren Loteng, Lahirkan Ulama Besar Sumenep
Pondok Pesantren (Ponpes) Loteng Karangduak (Kelurahan Karangduak) merupakan pesantren tertua. Pondok pesantren yang berdiri di kampung Pasarsore kelurahan Karangduak ini pada masa lampau pernah menjadi pusat jujukan para ‘ulama besar Sumenep. Diceritakan beberapa tokoh kiyai besar Sumenep telah menjejakkan kakinya di pesantren ini demi mengenyam ilmu di situ.
Keraton Mini, Peninggalan Panembahan Somala di Desa Lalangon
Panembahan Sumala juga membangun sebuah bangunan yang juga mirip bentuknya seperti Keraton Sumenep yang ada, yaitu semacam “replika” atau “keraton kecil” yang terletak di Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep. Keraton “mini” ini memang tidak sepopuler keraton “induk”,
Abd. Sukur Notoasmoro, Menoreh dan Menjaga Tradisi Lisan Madura
Semasa hidupnya Pak Sukur banyak menorehkan peran dalam menjaga tradisi lisan Madura ini, yang waktu itu sudah menjadi serpihan-serpihan kecil akibat perubahan jaman dan pengaruh budaya asing. Bersama tokoh-tokoh lainnya Pak Sukur memprakarsai pelaksanaan Sarasehan Bahasa Madura tahun 1973, yang kemudian melahirkan rumusan resmi Bahasa Madura.
Abd. Sukur Notoasmoro, Pelestari dan Praktisi Bahasa Madura
Abd. Sukur Notoasmoro atau adalah tokoh yang hidup di era lima jaman merupakan tokoh terutama di antara tokoh-tokoh utama lainnya di era hampir terpuruknya bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Madura Timur atau Sumenep. Ia banyak memberi sumbangan terhadap pelestarian bahasa Madura
Adat Perkawinan Suku Madura Perantauan
Pemberlakuan sistem kekerabatan pada peristiwa perkawinan tidak sekedar terjadi pada wilayah pulau Madura saja, bahkan bagi orang Madura perantauan pertalian persaudaraan menjadi titik tolak yang dominan, sehingga peristiwa besar ini menjadi wahana bertemunya semua latar, generasi dan komunitas etnis Madura
Disayangkan Museum Mandilaras Tak Terawat
Museum Mandilaras Pamekasan menili nilai kesejaran bagi berdirinya Kabupaten Pamekasan. Namun disayangkan museum ini tampak tidak terurus, dan cenderung kumuh dan kusam. Pemerintah setempat tampaknya kurang peduli terhadap museum ini
Mengenal Museum Mandilaras Pamekasan
Dinamakan Mandilaras, terkait dengan nilai kesejarahan keraton Mandilaras yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Pamekasan pada abad ke 16, yaitu ketika Panembahan Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras.
No More Posts Available.
No more pages to load.