Sejarah Madura  

Pondok Pesantren Loteng, Batasi Sepuluh Orang Santri

Tidak seperti pondok pesantren pada umumnya, ada kisah menarik di masa kepengasuhan Raden Bagus Hasan. Seperti yang diceritakan oleh salah satu pengasuh pondok pesantren Loteng saat ini, Raden Bagus Ali Rahmat, pada waktu itu tidak semua orang bisa mondok di pesantren Loteng dalam waktu yang bersamaan.

Sejarah Madura  

Pondok Pesantren Loteng, Lahirkan Ulama Besar Sumenep

Pondok Pesantren (Ponpes) Loteng Karangduak (Kelurahan Karangduak) merupakan pesantren tertua. Pondok pesantren yang berdiri di kampung Pasarsore kelurahan Karangduak ini pada masa lampau pernah menjadi pusat jujukan para ‘ulama besar Sumenep. Diceritakan beberapa tokoh kiyai besar Sumenep telah menjejakkan kakinya di pesantren ini demi mengenyam ilmu di situ.

Tokoh Madura  

Abd. Sukur Notoasmoro, Menoreh dan Menjaga Tradisi Lisan Madura

Semasa hidupnya Pak Sukur banyak menorehkan peran dalam menjaga tradisi lisan Madura ini, yang waktu itu sudah menjadi serpihan-serpihan kecil akibat perubahan jaman dan pengaruh budaya asing. Bersama tokoh-tokoh lainnya Pak Sukur memprakarsai pelaksanaan Sarasehan Bahasa Madura tahun 1973, yang kemudian melahirkan rumusan resmi Bahasa Madura.

Tradisi Madura  

Adat Perkawinan Suku Madura Perantauan

Pemberlakuan sistem kekerabatan pada peristiwa perkawinan tidak sekedar terjadi pada wilayah pulau Madura saja, bahkan bagi orang Madura perantauan pertalian persaudaraan menjadi titik tolak yang dominan, sehingga peristiwa besar ini menjadi wahana bertemunya semua latar, generasi dan komunitas etnis Madura

Sejarah Madura  

Mengenal Museum Mandilaras Pamekasan

Dinamakan Mandilaras, terkait dengan nilai kesejarahan keraton Mandilaras yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Pamekasan pada abad ke 16, yaitu ketika Panembahan Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras.

No More Posts Available.

No more pages to load.